Monday, February 4, 2013

Menulis

Menulis membuatku tenang.

Setidaknya dengan menulis aku bisa menceritakan pengalaman serta masalahku. Meski terkadang masalah yang ku punya tidak sekompleks apa yang aku tuliskan.

Menulis adalah salah satu teman terbaikku.

Setidaknya ketika aku sedang tidak memiliki orang untuk berbagi cerita, aku putuskan untuk menulis. Terkadang aku sematkan beberapa doa dalam tulisanku karena yang aku tahu Tuhan pasti membaca dan mengetahui tulisan-tulisanku.

Menulis membuatku merasa dihargai.

Aku bebas berekspresi dengan segala bahasa yang aku bisa untuk mengungkapkan apa yang ada di benakku. Ekspresi tersebut yang membuatku merasa dihargai.
Aku bukan gadis yang baik dalam bidang gambar-menggambar. Maka dari itu kuputuskan untuk mengekspresikan sebaik-baiknya kemampuanku dalam hal tulis-menulis.

Menulis adalah belajar.

Menulis tentu saja salah satu cara dalam belajar. Salah satu arti tersebut adalah aku dapat belajar menulis dengan baik dari beberapa bahasa yang ku pelajari. Mencoba untuk menyusun tulisan-tulisanku lebih bermakna sehingga bisa menghasilkan suatu karya. Karya dari diriku sendiri.

Menulis adalah impianku.

Meski bukan prioritas pertama dalam hidupku, menulis adalah salah satu perwujudan dari impianku. Setidaknya menjadi seorang penulis yang bisa menghasilkan karya-karya terbaik adalah salah satu dari mimpiku.
Aku ingin menjadi Dokter Spesialis Penyakit Dalam sekaligus penulis handal layaknya idolaku, Joanne Kathleen Rowling.
Meski sejujurnya, kisaran tulisanku bukan mengenai imaginasi dan petualangan. Setidaknya aku bisa menghasilkan salah satu novel romansa yang akan banyak dibeli para remaja ketika mereka pergi ke toko buku. Aku ingin mereka terkesan dengan tulisanku dan mengatakan pada teman-temannya mengenai tulisan yang telah aku buat. Setidaknya itu adalah kebanggaan tersendiri bagiku jika bisa mencapai impian-impian tersebut.


Aku tersanjung pada sebuah laman di blogger yang kutemukan tak berapa lama yang lalu,

" Saat patah hati menulislah, maka tulisanmu akan menjadi prasasti. Saat depresi menulislah, maka tulisanmu adalah sebuah reinkarnasi " - sedimensenja.tumblr.com

0 comments:

Post a Comment