Tuesday, August 28, 2012

My Seventh FanFiction " Namja's Story in Donut Cafe"


Title : Namja’s Story in Donut CafĂ©
Author : Minhyuk’s Anae ( @anindityaas )
Length : Oneshoot
Genre : Romance
Rating : T
Casts :
-          Kang Min Hyuk
-          Park Seo Hee (OCs)
-          Lee Min Shin (OCs)
-          Other Cast
Disclaimer : My Own Plot! Minhyuk is belong to God, His Parents and Family, CN Blue, and Boice & Lovely Gazes ( termasuk author mihihi ^^ ) Kesamaan dan Kemiripan dengan ff atau cerita lain terjadi karena ketidaksengajaan :D
Note : Sorry for typos yang mungkin bertebaran, sorry for plot yang gatau bagus-enggaknya, bagus/enggaknya mohon di comment yaaa :D Don’t Be A Silent Reader ^^ ff ini di post juga di wp dan blogger pribadi author minhyukanaefanfic.wordpress.com / aninjustanin.blogspot.com . Happy Reading! *bow*
--------------------------------------------------*****-----------------------------------------------------------
Seo Hee’s POV
“ Seo Hee-ya, perkenalkan ini teman eomma waktu smp. Namanya Kang Sung Ha.” Ujar Eomma ditengah aku yang sedang mengantre donut di sebuah toko donut.
“ Annyeonghaseo, Kang Ahjussi.” Aku membungkukkan badanku dan menjabat tangan teman Eomma itu. ( read : menjabat tangan/ mencium tangan seperti yang dilakukan orang Indonesia kepada orang yang lebih tua )
Aku juga melakukan hal yang sama kepada namja—anak Kang Ahjussi.
Aku melirik ke arah namja di sebelah Kang Ahjussi. Sebentar. Wajahnya imut sekali tapi lihatlah tinggi badannya dan ku perkirakan umurnya tak kurang dari 17 tahun. Makanya aku menjabat tangannya seperti itu. Maksud awalku adalah bersikap sopan kepada orang yang lebih tua.
“ Seo Hee-ssi, kau sekarang kelas berapa?”
“ Aku kelas 10 ahjussi, baru masuk sma.”
“ Eodiga?”
“ Paran High School.”
“ Aigoo, kalian akan satu sekolah.” Ujar Kang Ahjussi sambil menepuk pundak anaknya. Apa mungkin dia kelas 12? Sunbaeku? Batinku pelan.
“ Memangnya anakmu kelas berapa Sung Ha-ssi?” Tanya Eomma.
“ Baru masuk sma juga. Sama seperti Seo Hee.”
Glek. Seumur denganku? Lalu jabatan tanganku itu?
Babo! Batinku pelan. Apa yang ku pikirkan sehingga berpikiran dia lebih tua dariku dan aku mencium tangannya dan ternyata dia seumur denganku. Aigooo! Seo Hee, neo neun neomu baboya!
“ Sillyehamnida, Hana-ssi. Aku pergi duluan ya.” Pamit Kang Ahjussi disusul anaknya yang super imut itu.
“ Eomma, eotteohkae? Aku kira dia lebih tua dariku…” Eomma hanya tertawa.
“ Lain kali, jika bertemu dengan orang yang seperti itu cukup membungkuk saja.” Jawab Eomma.
“ Ne.”
***
Min Shin tertawa keras mendengar ceritaku tentang namja itu. Aku sebut cerita itu “ Kisah Namja di Toko Donut” dan tawa Min Shin berhasil membuat hampir seluruh pengunjung kantin menatap kami sinis begitu pula dengan para kakak kelas disini.
“ Min Shin! Kecilkan suaramu!” Bentakku.
“ Mianhae, Seo Hee-ya. Lagipula kau lucu sekali! Bersalaman seperti itu. Aku saja nih yang bertemu dengan orang-orang yang jelas lebih tua dariku sudah tidak pernah bersalaman seperti itu. Hahahaha!” Aku hanya cemberut kecil.
“ Aku tau kau memang orang yang sangat sangat menjaga attitude, Seo Hee but kenapa memang sampai kau berpikiran dia lebih tua darimu? Wajahnya? Stylenya? ”
“ Sudah ku bilang. Tingginya yang melebihi batas usia 15 tahun membuatnya lebih dewasa. Tapi wajahnya itu super imut, Shin-ah.” Jawabku.
“ Siapa namanya? Kau tahu?” Aku menggeleng.
“ Aku lupa. Ani. Aku tak tahu namanya.”
“ oh geureom, yang mana orangnya?” aku memutar mataku dan menemukan namja itu sedang bermain basket di lapangan dekat kantin. Aku menunjukkan namja itu ke Min Shin.
“ Yang itu? Hahaha Seo Hee! Dia ketua kelasku! Namanya Kang Min Hyuk.”
“ Kau kenal?”
“ Lumayan. Dia orangnya ramah sekali, romantis, dan selalu menghargai perempuan.”
“ Apa kau suka dia, Seo Hee?” Pertanyaan Min Shin yang membuatku cukup kaget.
“ Mollaseo. Mungkin ya, mungkin tidak.”
Aku suka Minhyuk? Yang benar saja! ini terlalu cepat untukku. Hanya dengan waktu kurang lebih 1 minggu dan aku suka padanya? Lagipula dia bukan tipeku. Aku tidak suka Minhyuk? Dia tampan, manis, dan aku selalu berdebar jika melihatnya walaupun hanya dari jarak jauh.
Minhyuk membuatku cukup melupakan Kwangmin. Mantan pacarku yang tadinya membuatku sulit move on tapi tidak setelah kedatangan Minhyuk.
Entahlah, aku kurang mengerti. Apa aku jatuh cinta secepat ini?
***
“ Appa? Eodigaaaa?” Tanyaku sedikit berteriak di telepon. Sudah sekitar setengah jam aku menunggu Appa di depan gerbang sekolah tapi Appa gak dateng-dateng.
“ Appa ada di depan Berry Donut, Jagi. Kau kesini saja!” Aku melirik ke arah Berry Donut yang tepatnya ada di seberang sekolahku dan melihat Appa melambai-lambaikan tangannya.
Apa aku babo? Menunggu Appa yang kukira belum datang padahal dia ada di hadapanku? Aisssh…jinjja-ya!
Berry Donut? Aigoo, tempat itu mengingatkanku dengan Minhyuk ╥╥ .
“ Appa!” Panggilku.
“ Jagiya, kita makan di dalam sebentar ya. Ada teman lama Appa di dalam.” Appa menarikku ke dalam.
“ Jagi, kenalkan ini teman lama Appa namanya Kang Sung Ha. Ahjussi ini juga sekaligus teman Eomma sewaktu smp. Appa dan dia sangat dekat ketika kami sma.” Aku melirik ke arah teman Appa. Omo! Ahjussi itukan ayah Minhyuk.
Sejodoh itukah keluargaku dengan keluarga Kang? Kang Ahjussi adalah teman smp Eomma sekaligus teman dekat Appa sewaktu sma dan anak Kang Ahjussi adalah teman seangkatanku. Teman? Kami bahkan belum pernah berkenalan, berbicara, atau tatap-tatapan. Aku sendiri kurang yakin dia mengenalku.
“ Gamsahamnida, Minhyuk-ah. Duduk disini.” Aku menoleh begitu suara Kang Ahjussi menyebutkan nama ‘Minhyuk’ dan namja itu membawa nampan penuh pesanan dari kasir.
“ Apa kalian sudah saling kenal?” Tanya Kang Ahjussi dan kami berdua menggeleng.
“ Salaman dulu dong biar kenal sama akrab!” Aku melirik tajam ke arah Appa dan Minhyuk menyodorkan tangannya,
“ Annyeonghaseo, Minhyuk imnida.” Aku diam sejenak mengatasi mukaku yang memerah mengingat kejadian itu dan membalas jabatan tangannya,
“ Annyeonghaseo, Seo Hee imnida.” Setelah itu percakapan berlanjut ke percakapan bapak-bapak yang sama sekali tidak ku mengerti. Sedangkan aku dan Minhyuk hanya diam dan sibuk berkutat dengan handphonenya masing-masing.
***
Minhyuk’s POV
Yeoja itu lagi? anak dari teman abeoji yang pernah bertemu beberapa waktu lalu. Ini kedua kalinya kami berjabat tangan dan aku mengingat saat pertama kali kami berjabat tangan dia mencium tanganku. Apa mungkin dia menganggapku lebih tua darinya? Apakah wajahku lebih tua dari seumuranku?
Ku harap sewaktu berjabat tangan tadi ia tak menyadari tanganku yang mulai dingin karena berdebar menatapnya.
“ Annyeonghaseo, Seo Hee imnida.” Ujarnya membalas jabatan tanganku. Seo Hee? Park Seo Hee. Aku tau marganya dari nama ayahnya, Park Ahjussi.
Sebenarnya Seo Hee sudah tak asing karena aku sering melihatnya bersama Min Rin teman sekelasku. Apa aku tanya-tanya saja ke Min Rin ya soal Seo Hee?
Entah kenapa aku tertarik pada yeoja itu. Meski Seo Hee berbeda dengan mantan-mantan yeojachinguku, kurasa Seo Hee lebih pendiam dan sangat menjaga etika. Lihat saja kelakuannya sangat sopan. Apa aku jatuh hati padanya? Yang benar saja! ini bahkan terlalu cepat untuk menyukai orang.
Kini ia diam saja. aku tahu dia bosan dengan obrolan abeoji dan appanya itu, aku juga begitu. Aku ingin sekali mengajaknya bicara tapi topik pembicaraan apa?
“ Ehm…” Dia menoleh padaku.
“ Seo Hee-ssi, kau kelas berapa?” Tanyaku basa-basi
“ Kelas X.8 kamu?”
“ X.1 hehe.”
Apa lagi? apa lagi yang harus kulakukan?
“ Ikut Ekskul apa?”
“ Paduan Suara hehe kamu basket ya?”
“ Iya, kok tau?”
“ Cuma nebak sih, soalnya aku sering ngeliat kamu main basket.”
“ Ngeliatin apa merhatiin?” Argh! Pertanyaan bodoh menurutku! Minhyuk baboooo. Kalau dia ngambek ditanyain gitu gimana coba? Aisssh
“ Hah? Maksudnya?”
“ Ah, aniyo. Aku hanya bercanda, Seo Hee-ssi.” Jawabku.
“ Jagi, pulang dulu yuk.” Ujar Park Ahjussi.
“ Ne, Appa. Annyeonghaseo.” Seo Hee pergi setelah memberikan salam dengan membungkukkan tubuhnya. Ku harap kami akan berjabatan tangan lagi tapi nyatanya tidak. Mungkin lain kali.
***
Seo Hee’s POV
Hatiku berdebar sepanjang perjalanan pulang. Apa aku jatuh cinta ya? Hahahaha.
To : Min Rin
Text : Min Rin-ah hari ini aku senang sekali! Aku berkenalan dengan Minhyuk!
***
“ Eomma.”
“ Apa sayang?”
“ Apa aku sudah wajar jatuh cinta?”
“ Wajarlah. Kenapa?”
“ Gak apa-apa. Eomma kalau kita menyukai orang yang bukan tipe kita itu artinya apa?”
“ Itulah cinta. Cinta gak mandang tipe atau segala macamnya. Cinta tumbuh murni apa adanya.” “ Memangnya kamu kenapa?”
“ Gak apa-apa kok, Eomma.”
***
Cinta gak memandang tipe atau segala macamnya. Cinta tumbuh murni apa adanya.”
***
Aku benar-benar jenuh dengan kelasku. Aku belum bertemu nuansa yang pas. Aku masih rindu dengan teman-teman dekatku yang tak sekelas denganku kini terutama Min Rin. Bahkan ia tidak membalas pesanku semalam.
Aku menuju kantin sendirian dan kulihat Min Rin sedang bersama teman-teman sekelasnya dan salah satunya adalah Minhyuk.
Aku harap Min Rin bisa membuatku dekat dengan Minhyuk. Tapi pikiranku berubah setelah melihat kejadian tadi. Min Rin dengan Minhyuk sangat dekat. Kulihat jelas sekali. Apakah itu salah satu sebabnya Min Rin tidak membalas pesanku semalam? Apa Min Rin juga menyukai Minhyuk? Jika ia aku akan menyerah duluan, aku akan mengalah untuk sahabatku.
***
Minhyuk’s POV
“ Min Rin-ah! Aku mau bicara sebentar!” Teriakku sehingga Min Rin mendekat padaku.
“ Wae??!!!!” Teriak Min Rin tak kalah kerasnya dengan teriakanku.
“ Kau kenal dengan Park Seo Hee?” bisikku mendekat ke telinganya.
“ Seo Hee? Kenal kenapa?”
“ Bisa kau dekatkan aku dengannya?” bisikku lagi.
“ Yak! Minhyuk! Bisa kau tidak berbisik-bisik?!”
“ Ne! Ne! bisa tidak?”
“ Ani. Shireoyo. Kau itu namja dan namja harus berusaha sendiri.”
“ Aish pelit!”
***
Min Rin’s POV
Minhyuk menyuruhku mendekatkannya dengan Seo Hee? Shireoyo! Enak saja. lagipula yang ku tahu Seo Hee tak suka jika ada yang nyomblang-nyomblangin dia.
Aish! Aku bahkan lupa membalas Seo Hee semalam karena pulsaku habis. Apakah ia benar-benar menyukai Minhyuk? Jadi mereka benar-benar saling menyukai? Hahaha. Sejujurnya, awalnya aku menyukai Minhyuk tapi karena aku tahu Seo Hee menyukainya juga aku segera berhenti dan menyerah. Menyerah untuk sahabat. Aku bahkan tak mau menyakiti sahabatku sendiri. Aku tak mau jadi teman makan teman.
Oh ya hari ini aku belum bertemu Seo Hee.
“ Seo Hee-ya!”
***
Seo Hee’s POV
“ Seo Hee-ya!” Aku menoleh dan mendapatkan Min Rin sedangkan melambai-lambaikan tangannya padaku.
“ Wae, Min Rin-ah?”
“ Kau kenapa? Kok lemes banget?”
“ Ani, gwaenchanhayo.” Ujarku. Sejujurnya perasaanku ke Min Rin tidak enak semenjak aku melihat kedekatan Min Rin dengan Minhyuk.
“ Oh ya, mian semalam aku gak bales sms kamu. Pulsaku habis.”
“ Ne, gwaenchanha.”
“ Min Rin, aku pengen ngomong sama kamu.”
“ Ngomong aja, Seo Hee-ya.”
“ Apa kamu suka Minhyuk? Mianhae…”
“ Mwo? Ani!!!! Aku gak suka! Wae?”
“ Aku cuma takut aja. Jinjjayo?”
“ Jinjja! Jinjja! Aku bahkan berani bersumpah, Seo Hee. Wae? Kau suka Minhyuk?”
Aku hanya mengangguk pelan.
“ Aku gak akan ngerebut orang yang kamu suka, Seo Hee. Apalagi aku tahu kamu suka Minhyuk dari awal ketemu.” Ujar Min Rin memelukku.
“ Mian aku berpikiran macem-macem, Min Rin.”
“ Ne, gwaenchanhayo.”
***
Author’s POV
Min Rin bahagia mengetahui keputusannya untuk melepas rasa sukanya kepada Minhyuk. Lagipula, masih ada namja yang ia lebih sukai dibanding Minhyuk. Min Rin bahagia mengetahui kedua sahabatnya yang ternyata saling menyukai itu. Min Rin bahagia jika melihat sahabatnya bahagia.
***
Seo Hee menyusun tumpukan buku-buku yang baru saja ia pinjam di perpustakaan. Sebenarnya ia bingung bagaimana mengangkutnya pulang karena hari ini ia akan pulang naik angkutan umum.
“ Sillyehamnida, apa aku boleh membantumu?” Seo Hee menoleh ke arah itu.
“ Aa, Minhyuk-ssi. Gwaenchanhayo.” Minhyuk mengambil buku-buku itu dan membantu mengangkutnya.
“ Gomapta, Minhyuk-ssi.”
“ Cheonmanhaeyo. Kau pulang naik apa?”
“ Angkutan umum.”
“ Mau aku antar?”
“ Mwo?”
“ Aku tahu rumahmu, kok.”
“ Maaf merepotkanmu, Minhyuk-ssi.”
“ Panggil aku Minhyuk-ah saja, Seo Hee.”
“ Apa kau suka donut?”
“ Wae?”
“ Mau makan donut dulu sebentar denganku?”
***
“ 3 kali kuperhatikan kenapa kau selalu memesan ice cappucinno?”
“ Aku suka dengan ice cappucinno, Hyuk-ah. Kamu? Apa minuman kesukaanmu?”
“ Nan molla.”
“ Seo Hee-ya.”
Seo Hee menoleh.
“ Jika ada seseorang yang belum terlalu kamu kenal tapi suka sama kamu apa kamu bisa nerima dia?”
“ Tergantung orangnya dulu.”
“ Memangnya kamu pengennya orangnya gimana?”
“ Yaa yang pasti dalam pertemuan yang singkat itu dia baik sama aku, wae?”
“ Apa menurut kamu aku baik sama kamu?”
“ Baik kok, Hyuk-ah.”
“ Geureom, apa kamu bisa nerima aku kalo orang yang ku maksud itu aku?”
Hening. Suasana menjadi hening dan dingin. Seo Hee berpikir ini terlalu cepat tapi memang dia mulai menyukai Minhyuk. Minhyuk juga takut Seo Hee menolaknya dan tak mau dekat dengannya lagi. Seo Hee takut Minhyuk hanya bermain-main padanya.
“ Apa kau benar-benar menyukaiku?”
“ Ne! apa perlu bukti?”
“ Aniyo, Hyukkie. Gak usah.”
“ Jadi?”
“ Yasudah, kita jalani saja.”
“ Jadi?”
“ Iya, aku nerima kamu.”
“ Jeongmal?”
“ Iya, Minhyuuuukkk!!”
“ Gomapta.”
“ Cheonmanhaeyo.”
Sesingkat mereka jatuh hati, sesingkat itu pula pendekatan mereka, tapi hubungan mereka tak sesingkat itu.
***
10 tahun kemudian
“ Jagi, aku bahkan gak nyangka Eomma dan Appa menjodohkanku sama kamu dari kecil.” Ujar Seo Hee.
“ Aku juga hahahaha.”
“ Jagi, apa makanan kesukaan kamu?” Tanya Minhyuk.
“ Donut.”
“ Kenapa?”
“ Karena donut mempertemukan kamu dengan aku hahahahaha.”
*End*
Gak jelas ya? Maaf…. Don’t forget RCL! :D Author masih butuh komentar yang membangun. Gomawo yang sudah membaca :D Gomawo juga yang sudah memberi komentar :D

0 comments:

Post a Comment