Monday, September 2, 2019

Akhir Tanpa Awal

and it's happen again, you destroyed my fairytale.
"Kalau kamu gak mau sakit hati, janganlah berharap sama seseorang. Maintance your expectations cause that thing will stabbed you from behind. Gak semua orang yang dekat sama kamu ingin menjadi bagian hidup kamu, terkadang orang itu hanya ingin teman baik yang saling membutuhkan dan membantu satu sama lain."

Untuk seseorang, yang bersembunyi di balik anonymous, yang mengirimkan kalimat di atas, aku ucapkan terima kasih.
Terima kasih, untuk nasihat yang akan selalu aku ingat seumur hidupku mulai sekarang.
Terima kasih, sudah menemaniku dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, yang kuanggap merupakan momen berharga, ternyata kamu tidak mau menjadi bagian dari hidupku.
Terima kasih, sudah mengajarkan arti ikhlas.
Terima kasih, sudah mengajarkan arti luka.
Terima kasih, sudah menghancurkan cerita yang belum sempat terungkap.

Dulu, sebelum kalimat ini sampai di ponselku pagi itu,
menjadi sahabatmu merupakan hal yang lebih dari cukup,
aku tidak berharap banyak darimu,
aku tidak pernah sekalipun meminta perasaan ini untuk dibalas.
Aku ikhlas, menjadi orang yang selalu kau percaya.
Tapi, rupanya, kamu tidak ingin jadi bagian hidup ini.

It's okay.
I love you but I'm letting you go.
Thank you for the hurt you gave.

Don't remember me,
because I won't remember you, as soon as possible.

This is the end of unstarted story.

0 comments:

Post a Comment