Title : Namja’s Story in Donut CafĂ©
Author : Minhyuk’s Anae ( @anindityaas )
Length : Oneshoot
Genre : Romance
Rating : T
Casts :
-
Kang Min Hyuk
-
Park Seo Hee (OCs)
-
Lee Min Shin (OCs)
-
Other Cast
Disclaimer : My Own Plot! Minhyuk is belong to God, His Parents
and Family, CN Blue, and Boice & Lovely Gazes ( termasuk author mihihi ^^ )
Kesamaan dan Kemiripan dengan ff atau cerita lain terjadi karena
ketidaksengajaan :D
Note : Sorry for typos yang mungkin bertebaran, sorry for
plot yang gatau bagus-enggaknya, bagus/enggaknya mohon di comment yaaa :D Don’t
Be A Silent Reader ^^ ff ini di post juga di wp dan blogger pribadi author
minhyukanaefanfic.wordpress.com / aninjustanin.blogspot.com . Happy Reading!
*bow*
--------------------------------------------------*****-----------------------------------------------------------
Seo Hee’s POV
“ Seo Hee-ya, perkenalkan ini
teman eomma waktu smp. Namanya Kang Sung Ha.” Ujar Eomma ditengah aku yang
sedang mengantre donut di sebuah toko donut.
“ Annyeonghaseo, Kang Ahjussi.”
Aku membungkukkan badanku dan menjabat tangan teman Eomma itu. ( read :
menjabat tangan/ mencium tangan seperti yang dilakukan orang Indonesia kepada
orang yang lebih tua )
Aku juga melakukan hal yang sama
kepada namja—anak Kang Ahjussi.
Aku melirik ke arah namja di
sebelah Kang Ahjussi. Sebentar. Wajahnya imut sekali tapi lihatlah tinggi
badannya dan ku perkirakan umurnya tak kurang dari 17 tahun. Makanya aku
menjabat tangannya seperti itu. Maksud awalku adalah bersikap sopan kepada
orang yang lebih tua.
“ Seo Hee-ssi, kau sekarang kelas
berapa?”
“ Aku kelas 10 ahjussi, baru
masuk sma.”
“ Eodiga?”
“ Paran High School.”
“ Aigoo, kalian akan satu
sekolah.” Ujar Kang Ahjussi sambil menepuk pundak anaknya. Apa mungkin dia
kelas 12? Sunbaeku? Batinku pelan.
“ Memangnya anakmu kelas berapa
Sung Ha-ssi?” Tanya Eomma.
“ Baru masuk sma juga. Sama
seperti Seo Hee.”
Glek. Seumur denganku? Lalu jabatan tanganku itu?
Babo! Batinku pelan. Apa yang ku pikirkan sehingga berpikiran dia
lebih tua dariku dan aku mencium tangannya dan ternyata dia seumur denganku.
Aigooo! Seo Hee, neo neun neomu baboya!
“ Sillyehamnida, Hana-ssi. Aku
pergi duluan ya.” Pamit Kang Ahjussi disusul anaknya yang super imut itu.
“ Eomma, eotteohkae? Aku kira dia
lebih tua dariku…” Eomma hanya tertawa.
“ Lain kali, jika bertemu dengan
orang yang seperti itu cukup membungkuk saja.” Jawab Eomma.
“ Ne.”
***
Min Shin tertawa keras mendengar
ceritaku tentang namja itu. Aku sebut cerita itu “ Kisah Namja di Toko Donut” dan tawa Min Shin berhasil membuat
hampir seluruh pengunjung kantin menatap kami sinis begitu pula dengan para
kakak kelas disini.
“ Min Shin! Kecilkan suaramu!”
Bentakku.
“ Mianhae, Seo Hee-ya. Lagipula
kau lucu sekali! Bersalaman seperti itu. Aku saja nih yang bertemu dengan orang-orang
yang jelas lebih tua dariku sudah tidak pernah bersalaman seperti itu.
Hahahaha!” Aku hanya cemberut kecil.
“ Aku tau kau memang orang yang
sangat sangat menjaga attitude, Seo Hee but
kenapa memang sampai kau berpikiran dia lebih tua darimu? Wajahnya? Stylenya? ”
“ Sudah ku bilang. Tingginya yang
melebihi batas usia 15 tahun membuatnya lebih dewasa. Tapi wajahnya itu super
imut, Shin-ah.” Jawabku.
“ Siapa namanya? Kau tahu?” Aku
menggeleng.
“ Aku lupa. Ani. Aku tak tahu
namanya.”
“ oh geureom, yang mana
orangnya?” aku memutar mataku dan menemukan namja itu sedang bermain basket di
lapangan dekat kantin. Aku menunjukkan namja itu ke Min Shin.
“ Yang itu? Hahaha Seo Hee! Dia
ketua kelasku! Namanya Kang Min Hyuk.”
“ Kau kenal?”
“ Lumayan. Dia orangnya ramah
sekali, romantis, dan selalu menghargai perempuan.”
“ Apa kau suka dia, Seo Hee?” Pertanyaan
Min Shin yang membuatku cukup kaget.
“ Mollaseo. Mungkin ya, mungkin
tidak.”
Aku suka Minhyuk? Yang benar
saja! ini terlalu cepat untukku. Hanya dengan waktu kurang lebih 1 minggu dan
aku suka padanya? Lagipula dia bukan tipeku. Aku tidak suka Minhyuk? Dia
tampan, manis, dan aku selalu berdebar jika melihatnya walaupun hanya dari
jarak jauh.
Minhyuk membuatku cukup melupakan
Kwangmin. Mantan pacarku yang tadinya membuatku sulit move on tapi tidak
setelah kedatangan Minhyuk.
Entahlah, aku kurang mengerti.
Apa aku jatuh cinta secepat ini?
***
“ Appa? Eodigaaaa?” Tanyaku
sedikit berteriak di telepon. Sudah sekitar setengah jam aku menunggu Appa di
depan gerbang sekolah tapi Appa gak dateng-dateng.
“ Appa ada di depan Berry Donut,
Jagi. Kau kesini saja!” Aku melirik ke arah Berry Donut yang tepatnya ada di
seberang sekolahku dan melihat Appa melambai-lambaikan tangannya.
Apa aku babo? Menunggu Appa yang
kukira belum datang padahal dia ada di hadapanku? Aisssh…jinjja-ya!
Berry Donut? Aigoo, tempat itu
mengingatkanku dengan Minhyuk ╥╥
.
“ Appa!” Panggilku.
“ Jagiya, kita makan di dalam
sebentar ya. Ada teman lama Appa di dalam.” Appa menarikku ke dalam.
“ Jagi, kenalkan ini teman lama
Appa namanya Kang Sung Ha. Ahjussi ini juga sekaligus teman Eomma sewaktu smp.
Appa dan dia sangat dekat ketika kami sma.” Aku melirik ke arah teman Appa.
Omo! Ahjussi itukan ayah Minhyuk.
Sejodoh itukah keluargaku dengan
keluarga Kang? Kang Ahjussi adalah teman smp Eomma sekaligus teman dekat Appa
sewaktu sma dan anak Kang Ahjussi adalah teman seangkatanku. Teman? Kami bahkan
belum pernah berkenalan, berbicara, atau tatap-tatapan. Aku sendiri kurang
yakin dia mengenalku.
“ Gamsahamnida, Minhyuk-ah. Duduk
disini.” Aku menoleh begitu suara Kang Ahjussi menyebutkan nama ‘Minhyuk’ dan
namja itu membawa nampan penuh pesanan dari kasir.
“ Apa kalian sudah saling kenal?”
Tanya Kang Ahjussi dan kami berdua menggeleng.
“ Salaman dulu dong biar kenal
sama akrab!” Aku melirik tajam ke arah Appa dan Minhyuk menyodorkan tangannya,
“ Annyeonghaseo, Minhyuk imnida.”
Aku diam sejenak mengatasi mukaku yang memerah mengingat kejadian itu dan
membalas jabatan tangannya,
“ Annyeonghaseo, Seo Hee imnida.”
Setelah itu percakapan berlanjut ke percakapan bapak-bapak yang sama sekali
tidak ku mengerti. Sedangkan aku dan Minhyuk hanya diam dan sibuk berkutat
dengan handphonenya masing-masing.
***
Minhyuk’s POV
Yeoja itu lagi? anak dari teman
abeoji yang pernah bertemu beberapa waktu lalu. Ini kedua kalinya kami berjabat
tangan dan aku mengingat saat pertama kali kami berjabat tangan dia mencium
tanganku. Apa mungkin dia menganggapku lebih tua darinya? Apakah wajahku lebih
tua dari seumuranku?
Ku harap sewaktu berjabat tangan
tadi ia tak menyadari tanganku yang mulai dingin karena berdebar menatapnya.
“ Annyeonghaseo, Seo Hee imnida.”
Ujarnya membalas jabatan tanganku. Seo Hee? Park Seo Hee. Aku tau marganya dari
nama ayahnya, Park Ahjussi.
Sebenarnya Seo Hee sudah tak
asing karena aku sering melihatnya bersama Min Rin teman sekelasku. Apa aku
tanya-tanya saja ke Min Rin ya soal Seo Hee?
Entah kenapa aku tertarik pada
yeoja itu. Meski Seo Hee berbeda dengan mantan-mantan yeojachinguku, kurasa Seo
Hee lebih pendiam dan sangat menjaga etika. Lihat saja kelakuannya sangat
sopan. Apa aku jatuh hati padanya? Yang benar saja! ini bahkan terlalu cepat
untuk menyukai orang.
Kini ia diam saja. aku tahu dia
bosan dengan obrolan abeoji dan appanya itu, aku juga begitu. Aku ingin sekali
mengajaknya bicara tapi topik pembicaraan apa?
“ Ehm…” Dia menoleh padaku.
“ Seo Hee-ssi, kau kelas berapa?”
Tanyaku basa-basi
“ Kelas X.8 kamu?”
“ X.1 hehe.”
Apa lagi? apa lagi yang harus kulakukan?
“ Ikut Ekskul apa?”
“ Paduan Suara hehe kamu basket
ya?”
“ Iya, kok tau?”
“ Cuma nebak sih, soalnya aku
sering ngeliat kamu main basket.”
“ Ngeliatin apa merhatiin?” Argh!
Pertanyaan bodoh menurutku! Minhyuk baboooo. Kalau dia ngambek ditanyain gitu
gimana coba? Aisssh
“ Hah? Maksudnya?”
“ Ah, aniyo. Aku hanya bercanda,
Seo Hee-ssi.” Jawabku.
“ Jagi, pulang dulu yuk.” Ujar
Park Ahjussi.
“ Ne, Appa. Annyeonghaseo.” Seo
Hee pergi setelah memberikan salam dengan membungkukkan tubuhnya. Ku harap kami
akan berjabatan tangan lagi tapi nyatanya tidak. Mungkin lain kali.
***
Seo Hee’s POV
Hatiku berdebar sepanjang
perjalanan pulang. Apa aku jatuh cinta ya? Hahahaha.
To : Min Rin
Text : Min Rin-ah hari ini aku senang sekali! Aku berkenalan dengan
Minhyuk!
***
“ Eomma.”
“ Apa sayang?”
“ Apa aku sudah wajar jatuh
cinta?”
“ Wajarlah. Kenapa?”
“ Gak apa-apa. Eomma kalau kita
menyukai orang yang bukan tipe kita itu artinya apa?”
“ Itulah cinta. Cinta gak mandang
tipe atau segala macamnya. Cinta tumbuh murni apa adanya.” “ Memangnya kamu
kenapa?”
“ Gak apa-apa kok, Eomma.”
***
“ Cinta gak memandang tipe atau segala macamnya. Cinta tumbuh murni apa
adanya.”
***
Aku benar-benar jenuh dengan
kelasku. Aku belum bertemu nuansa yang pas. Aku masih rindu dengan teman-teman
dekatku yang tak sekelas denganku kini terutama Min Rin. Bahkan ia tidak
membalas pesanku semalam.
Aku menuju kantin sendirian dan
kulihat Min Rin sedang bersama teman-teman sekelasnya dan salah satunya adalah
Minhyuk.
Aku harap Min Rin bisa membuatku
dekat dengan Minhyuk. Tapi pikiranku berubah setelah melihat kejadian tadi. Min
Rin dengan Minhyuk sangat dekat. Kulihat jelas sekali. Apakah itu salah satu
sebabnya Min Rin tidak membalas pesanku semalam? Apa Min Rin juga menyukai
Minhyuk? Jika ia aku akan menyerah duluan, aku akan mengalah untuk sahabatku.
***
Minhyuk’s POV
“ Min Rin-ah! Aku mau bicara
sebentar!” Teriakku sehingga Min Rin mendekat padaku.
“ Wae??!!!!” Teriak Min Rin tak
kalah kerasnya dengan teriakanku.
“ Kau kenal dengan Park Seo Hee?”
bisikku mendekat ke telinganya.
“ Seo Hee? Kenal kenapa?”
“ Bisa kau dekatkan aku
dengannya?” bisikku lagi.
“ Yak! Minhyuk! Bisa kau tidak
berbisik-bisik?!”
“ Ne! Ne! bisa tidak?”
“ Ani. Shireoyo. Kau itu namja
dan namja harus berusaha sendiri.”
“ Aish pelit!”
***
Min Rin’s POV
Minhyuk menyuruhku mendekatkannya
dengan Seo Hee? Shireoyo! Enak saja. lagipula yang ku tahu Seo Hee tak suka
jika ada yang nyomblang-nyomblangin dia.
Aish! Aku bahkan lupa membalas
Seo Hee semalam karena pulsaku habis. Apakah ia benar-benar menyukai Minhyuk?
Jadi mereka benar-benar saling menyukai? Hahaha. Sejujurnya, awalnya aku
menyukai Minhyuk tapi karena aku tahu Seo Hee menyukainya juga aku segera
berhenti dan menyerah. Menyerah untuk sahabat. Aku bahkan tak mau menyakiti
sahabatku sendiri. Aku tak mau jadi teman makan teman.
Oh ya hari ini aku belum bertemu
Seo Hee.
“ Seo Hee-ya!”
***
Seo Hee’s POV
“ Seo Hee-ya!” Aku menoleh dan
mendapatkan Min Rin sedangkan melambai-lambaikan tangannya padaku.
“ Wae, Min Rin-ah?”
“ Kau kenapa? Kok lemes banget?”
“ Ani, gwaenchanhayo.” Ujarku.
Sejujurnya perasaanku ke Min Rin tidak enak semenjak aku melihat kedekatan Min
Rin dengan Minhyuk.
“ Oh ya, mian semalam aku gak
bales sms kamu. Pulsaku habis.”
“ Ne, gwaenchanha.”
“ Min Rin, aku pengen ngomong
sama kamu.”
“ Ngomong aja, Seo Hee-ya.”
“ Apa kamu suka Minhyuk?
Mianhae…”
“ Mwo? Ani!!!! Aku gak suka!
Wae?”
“ Aku cuma takut aja. Jinjjayo?”
“ Jinjja! Jinjja! Aku bahkan
berani bersumpah, Seo Hee. Wae? Kau suka Minhyuk?”
Aku hanya mengangguk pelan.
“ Aku gak akan ngerebut orang
yang kamu suka, Seo Hee. Apalagi aku tahu kamu suka Minhyuk dari awal ketemu.”
Ujar Min Rin memelukku.
“ Mian aku berpikiran
macem-macem, Min Rin.”
“ Ne, gwaenchanhayo.”
***
Author’s POV
Min Rin bahagia mengetahui
keputusannya untuk melepas rasa sukanya kepada Minhyuk. Lagipula, masih ada
namja yang ia lebih sukai dibanding Minhyuk. Min Rin bahagia mengetahui kedua
sahabatnya yang ternyata saling menyukai itu. Min Rin bahagia jika melihat
sahabatnya bahagia.
***
Seo Hee menyusun tumpukan
buku-buku yang baru saja ia pinjam di perpustakaan. Sebenarnya ia bingung
bagaimana mengangkutnya pulang karena hari ini ia akan pulang naik angkutan
umum.
“ Sillyehamnida, apa aku boleh
membantumu?” Seo Hee menoleh ke arah itu.
“ Aa, Minhyuk-ssi.
Gwaenchanhayo.” Minhyuk mengambil buku-buku itu dan membantu mengangkutnya.
“ Gomapta, Minhyuk-ssi.”
“ Cheonmanhaeyo. Kau pulang naik
apa?”
“ Angkutan umum.”
“ Mau aku antar?”
“ Mwo?”
“ Aku tahu rumahmu, kok.”
“ Maaf merepotkanmu,
Minhyuk-ssi.”
“ Panggil aku Minhyuk-ah saja,
Seo Hee.”
“ Apa kau suka donut?”
“ Wae?”
“ Mau makan donut dulu sebentar
denganku?”
***
“ 3 kali kuperhatikan kenapa kau
selalu memesan ice cappucinno?”
“ Aku suka dengan ice cappucinno,
Hyuk-ah. Kamu? Apa minuman kesukaanmu?”
“ Nan molla.”
“ Seo Hee-ya.”
Seo Hee menoleh.
“ Jika ada seseorang yang belum
terlalu kamu kenal tapi suka sama kamu apa kamu bisa nerima dia?”
“ Tergantung orangnya dulu.”
“ Memangnya kamu pengennya
orangnya gimana?”
“ Yaa yang pasti dalam pertemuan
yang singkat itu dia baik sama aku, wae?”
“ Apa menurut kamu aku baik sama
kamu?”
“ Baik kok, Hyuk-ah.”
“ Geureom, apa kamu bisa nerima
aku kalo orang yang ku maksud itu aku?”
Hening. Suasana menjadi hening
dan dingin. Seo Hee berpikir ini terlalu cepat tapi memang dia mulai menyukai
Minhyuk. Minhyuk juga takut Seo Hee menolaknya dan tak mau dekat dengannya
lagi. Seo Hee takut Minhyuk hanya bermain-main padanya.
“ Apa kau benar-benar
menyukaiku?”
“ Ne! apa perlu bukti?”
“ Aniyo, Hyukkie. Gak usah.”
“ Jadi?”
“ Yasudah, kita jalani saja.”
“ Jadi?”
“ Iya, aku nerima kamu.”
“ Jeongmal?”
“ Iya, Minhyuuuukkk!!”
“ Gomapta.”
“ Cheonmanhaeyo.”
Sesingkat mereka jatuh hati,
sesingkat itu pula pendekatan mereka, tapi hubungan mereka tak sesingkat itu.
***
10
tahun kemudian
“ Jagi, aku bahkan gak nyangka
Eomma dan Appa menjodohkanku sama kamu dari kecil.” Ujar Seo Hee.
“ Aku juga hahahaha.”
“ Jagi, apa makanan kesukaan
kamu?” Tanya Minhyuk.
“ Donut.”
“ Kenapa?”
“ Karena donut mempertemukan kamu
dengan aku hahahahaha.”
*End*
Gak
jelas ya? Maaf…. Don’t forget RCL! :D Author masih butuh komentar yang
membangun. Gomawo yang sudah membaca :D Gomawo juga yang sudah memberi komentar
:D
0 comments:
Post a Comment