Tapi tidak untuk saya.
Mungkin, kamu boleh benci terhadap saya.
Tapi tidak untuk saya.
Mungkin, kamu bisa melupakan saya.
Tapi tidak untuk saya.
Mungkin, kamu anggap saya orang paling bersalah di dunia ini.
Tapi tidak untuk saya.
Mungkin, kamu katakan bahwa saya itu mantan sahabat kamu.
Tapi tidak untuk saya.
Bagi saya, kamu tetap sahabat saya.
Sampai kapanpun, meski sampai nafas terakhir ini.
Hati saya telah memilih kamu untuk tetap jadi sahabat saya.
dan Saya tak bisa untuk melupakanmu.
Melupakan kenangan kita selama kita masih benar - benar bersahabat.
Bagi saya, ini hanya emosi belaka.
Saya harap, semoga nanti kamu sadar bahwa saya itu tak seburuk dalam pikiran kamu.
Saya akan terus menunggu waktu itu.
Maaf saya sempat kasar.
Tapi perkataan itu sebenarnya tak tertuju untuk kamu.
Tapi tertuju kepada orang yang kini berada dekat kamu.
Yang turut memaki saya.
Jika nanti kamu uraikan senyum kamu kepada saya.
Saya akan membalas senyum itu untuk kamu.
Jika nanti kamu menyapa namaku dengan lembut.
Akanku balas sapaan itu dengan lembut pula.
Jika nanti kamu melambaikan tanganmu untuk saya.
Akan kulambaikan tangan saya untuk kamu.
Tapi jika kamu membenci saya.
Saya akan tetap menjadi orang yang tak membenci kamu.
Yang akan terus menganggapmu sebagai seorang sahabat.
Sahabat yang akan selalu ada.
Suara hatiku berkata,
Di hatimu, masih ada sisi yang baik untuk saya.
Masih ada rasa sayangmu yang tersemat untuk saya.
Mungkin hanya ini yang bisa kusampaikan.
Mungkin kamu tak bisa merasakan apa yang aku rasa.
Aku berharap, suatu saat nanti kamu membaca tulisan ini.
Tulisan yang aku tuju untuk kamu.
Agar tak ada lagi salah paham diantara kita.
Aku akan menunggumu sahabat,
Untuk sahabatku yang selalu kutunggu
0 comments:
Post a Comment