Dia cuma ngeliat kamu, tapi gak ngeliat hati kamu, - Annisa Nindya Kirana
Thursday, July 12, 2012
Friday, July 6, 2012
Untitled
" Cinta ngebuat hal yang biasa aja jadi hal yang enggak 'biasa aja' " -Anin
Wednesday, July 4, 2012
My Fourth FanFic : Saranghae, Mr.Hyukkie
Title : Saranghae, Mr. Hyukkie
Author : Minhyuk’s Anae
Rating : Teenager
Genre : Romance
Length : Oneshoot
Main Cast :
-
Kang Min Hyuk
-
Park Ji Yeon
Other Cast :
-
Krystal (f (x))
-
Other Cast
Disclaimer : My own plot
hehehehe. Kesamaan dan kemiripan terjadi karena ketidaksamaan J
Note : Maaf ya readers kalo ada
typo, atau ceritanya kurang memuaskan hehehe jangan lupa kasih comment yaa!
Gamsahamnida *bow* oh ya ff ini juga di post di wp author :
minhyukanaefanfic.wordpress.com
-------------------------------------****-------------****-------------------------------------------------------
Ji Yeon’s POV
Ji Yeon-ah, kau tahu Krystal? Yeoja yang
kusukai itu…hari ini aku dan dia bicara bersama bahkan hari Minggu besok aku
akan pergi berdua bersamanya. Aku sangat senang!
Aku menatap
layar handphoneku dan membaca pesan yang Minhyuk kirimkan. Aku bingung harus
melakukan apa. Satu sisi aku senang karena Minhyuk sudah mulai bisa dekat
dengan yeoja yang ia sukai itu tapi di satu sisi lagi hatiku sangat sakit
mengetahui bahwa Minhyuk memang menyukai yeoja lain dan itu bukan aku.
Cinta satu sisi?
Ya, bisa dibilang begitu. Aku mulai menyukai Minhyuk saat pertama kami bertemu
saat kami masuk smp yang sama hingga akhirnya kami mulai dekat hingga sekarang,
saat kami sudah masuk universitas. Bisa dibilang cinta satu sisi karena pada
kenyataannya aku sangat tahu bahwa Minhyuk memang tak pernah menganggapku lebih
daripada seorang sahabat. Bahkan sudah terhitung 3 kali ia menyukai yeoja lain—JunHee
teman smp kami, Ji Eun teman smu kami dan yang paling baru adalah Krystal teman
sekampus kami—Sedangkan aku? Dalam waktu kurang lebih 7 tahun aku hanya
menyukai satu namja dan itu dia, Minhyuk.
‘Kenapa aku
hanya bisa mencintai Minhyuk?’
Kurebahkan
tubuhku sejenak, ini sudah ketiga kalinya. Ketiga kali dan aku tak mau ada yang
keempat, kelima, keenam dan seterusnya. Aku harus move on! Ya, namja masih
banyak diluar sana dan aku tak bisa membayangkan jika aku masih bertahan dan
jika nanti Minhyuk tahu itu akan membuat persahabatan yang sudah kami jalani
selama 7 tahun rusak. Arrrgghhh tapi move on itu bukan hal yang gampang, Park
Ji Yeon! Kau sudah mencobanya berkali-kali tapi selalu gagal. Aku masih ingat
terakhir kali aku berpikiran untuk move on tapi gagal karena Minhyuk jadi orang
pertama yang mengucapkan ‘selamat ulang tahun’ di ulang tahunku yang ke-17 dan
jadilah aku yeoja yang selalu ‘gagal move on’ (⌣́_⌣̀)
“ Yoboseo,
Hyukkie?” Ucapku mengangkat telepon dari Minhyuk malas dengan kesadaran yang
belum 100% pulih dari tidurku.
“ Ji Yeon-ah,
aku sudah ada diluar.” Jawab Minhyuk.
“ Mwo? Maksudmu?
Diluar? Eodiga?” Tanyaku.
“ Yak, Park Ji
Yeon! Ireona! Aku ada diluar apartementmu! Ini sudah pukul 8 dan pukul 9 kita
ada kelas!” Ujar Minhyuk setengah membentak. PUKUL 8? OMO!!!
“ Mwo?!!! Pukul
8!!! Chakkaman aku mandi duluuuu!!!! Chakkaman!!” Ujarku langsung bangun dan
bergegas mandi, mandi kilat tentunya. Haaah ini pasti gara-gara semalaman aku
sibuk menangis sampai jam 12 malam. Jenggg!!! 25 menit kemudian aku sudah
selesai dan membuka pintu apartementku.
“ Sudah? Kajja!
Kita bisa terlambat.” Minhyuk menarik tanganku. Ia mengendarai motornya lebih
cepat dari biasanya.
***
“ Kau sudah
makan?” Tanya Minhyuk. Aku menggeleng.
“ Belum, kau
tahu aku tadi kesiangan. Aku lapar, Hyukkie..” Jawabku sambil mengelus-elus
perutku.
“ Ok, kita makan
bersama! Aku juga belum makan. Kau mau makan apa? Doenjang jjigae? Maeuntang?
Jajangmyeon? Bibimbap? Atau apa?” Tanya Minhyuk.
“ Aku mau….”
“ HYUKKIEE!!!”
Panggil seorang yeoja dan membuat kami menoleh bersama. Dia…Krystal.
***
Minhyuk’s POV
“ Hyukkie, ayo
kita pulang bersama!” Ujar Krystal menarik lenganku.
“ Ngg..Krystal,
tadinya aku dan Ji Yeon mau pergi makan. Apa kau mau ikut?” Tanyaku yang mulai
bingung.
“ Aaa tapi aku
tak mau makan. Aku hanya ingin pulang bersamamu, Hyukkie. Jebal…” Pinta
Krystal. Kutatap Jiyeon yang menunduk.
“ Sudah sana.”
Ujar Ji Yeon dan bisa kulihat kekecewaannya itu. Sungguh aku bingung.
“ Neo
gwaenchana?” Tanyaku pada Ji Yeon. Dia mengangguk dan tersenyum kecil.
“ Mianhae..”
Ujarku. “ Naneun gwaenchana, Hyukkie. Kka!” Jawab Ji Yeon dan ia pergi.
“ Nuguya?” Tanya
Krystal padaku. Aku mengerutkan dahiku.
“ Yeoja tadi.
Nuguya? Neo yeojachingu?” Tanya Krystal.
“ Park Ji Yeon
maksudmu? Dia sahabatku. Waeyo?” Krystal menggeleng.
Siapa yang tak
senang pergi berduaan dengan orang yang kau suka? Terlebih dia yang mengajakku
duluan. Tapi jujur dari hatiku yang paling dalam bahwa aku sangat merasa tak
enak dengan Ji Yeon. Meskipun dia membiarkanku pergi tapi aku tahu bahwa dia
sangat kecewa padaku. Mianhae, Ji Yeon-ah..jeongmal mianhae.
***
Ji Yeon’s POV
Aku mengusap air
mataku perlahan. Ini bukan masalah aku tak jadi makan ataupun karena Minhyuk
pergi. Aku tau Minhyuk merasa bersalah padaku. Tapi….entahlah perasaan kesal
ini sungguh susah untuk dideskripsikan. Kesal, marah, kecewa, aaaaarrrrggghhhh
Aku tahu
sebenarnya aku tak boleh seperti ini. Ini menyiksa diriku sendiri dan hei! Aku
dan Minhyuk hanya berteman. Tapi bukankah cemburu itu wajar? Ah entahlah aku
bingung.
‘Hyukkie, suatu
saat nanti kau harus tahu perasaanku.’ Ucapku lirih.
TING TONG
Aku mengecek
intercom dan kulihat Minhyuk berdiri disana sambil tersenyum. Aku membukakan
pintuku.
“ Ini untukmu,
jiyeon-ah.” Minhyuk menyodorkan setangkai bunga mawar untukku. Aku mengerutkan
keningku.
“ Sebagai
permintaan maaf atas tadi siang dan aku kan tahu kau sangat suka mawar.”
Ujarnya sambil tersenyum.
“ Gomawo,
Hyukkie.” Ucapku tersenyum.
“ Cheonma.”
Jawabnya sambil mengacak rambutku pelan.
“ Yasudah, aku
ke kamarku dulu ya. Bye!” Minhyuk pergi berlalu. Ya, apartement kami
bersebelahan, itu yang membuat kami selalu pergi ke kampus bersama. Aku
tersenyum gembira menatap mawar yang ada digenggamanku ini. Dia selalu
membawakanku mawar setiap dia beranggapan bahwa dia mengecewakanku,
membawakanku cokelat ketika dia membuatku menangis dan membawakanku sebuah lagu
ketika aku sedih.
Namun mungkin sekarang
dia hanya membawakanku mawar. Tidak untuk cokelat dan sebuah lagu. Karena sudah
beberapa kali aku menangis karenanya tapi tidak dibawakan cokelat dan menangis
tapi ia tak menyanyi.
***
Pagi ini aku
berangkat ke kampus sendiri, Minhyuk bilang dia ada urusan. Karena malas masak
, aku lebih memilih membeli jajangmyeon di kantin kampus. Aku memang terlalu
rajin datang ke kampus karena kelas dimulai pukul 10 dan sekarang masih pukul
9-__- dan lihatlah kampus masih belum begitu ramai.
“ Kau ternyata
disini, Jiyeon-ah!” Sapa Minhyuk.
“ Halooo,
Hyukkie. Kukira kau tak masuk.”
“ Tadi ada
urusan sebentar tapi aku menyempatkan datang kesini.” Jawabnya.
“ Urusan apa?
Aku boleh tahu?” Tanyaku penasaran.
“ Mau tahu aja
atau mau tahu banget?” Goda Minhyuk.
“ Hyukkie!!!!”
Aku mencubit lengan Minhyuk.
“ Aww!! Appo,
Jiyeon-ah.” Minhyuk mengusap lengannya.
“ Jebal!
Katakan!” Paksaku.
“ Geurae. Aku
tadi ke apartement Krystal, hari ini dia ulang tahun dan tadi aku nembak
dia!!!” Ujar Minhyuk bersemangat.
Ok, aku menyesal
memaksanya untuk mengatakan apa urusannya pagi ini.
“ Aku dan
Krystal jadian pagi ini, Jiyeon-ah!!! Aaaaa…aku sangat bahagia!” Lanjutnya
bersemangat.
“ Jinjja?
Aaa..chukkae, Hyukkie. Semoga kalian bisa selalu bersama.” Ucapku dengan nada
sok ceria-__-
Setelah
percakapan itu, kami diam. Entahlah kurasakan atmosfer yang berbeda. Aku
bingung harus bagaimana. Aku…ingin sekali menangis.
***
Hari ini aku
benar-benar tak fokus pada mata kuliahku. Buyar, semua buyar. Aku ingin cepat
pulang…aku ingin menangis…
Aku menoleh ke
belakang dan menyadari bahwa Minhyuk sudah tak ada. Dia meninggalkanku untuk
pertama kalinya :’( aku membereskan buku-bukuku.
Aku pergi ke
Rose Garden, taman favoriteku. Biasanya aku selalu pergi kesini bersama Minhyuk
tapi mungkin mulai sekarang tidak lagi. Aku menemukan taman ini bersama Minhyuk
ketika usia kami 15 tahun dan aku sangat senang karena taman ini penuh dengan
mawar.
Aku bingung
harus apa sekarang. Kuperiksa buku-buku ditanganku dan aku menemukan diary-ku
yang berwarna pink itu—aku terlalu girly ya?— dan menuliskan kejadian hari ini.
24 October 2012
You know what happened today? Ya! Minhyuk
punya yeojachingu. Entahlah aku harus berbuat apa. Yang pasti aku menangis. Aku
benar-benar kalut. Ini sudah ketiga kalinya namun kurasa kejadian inilah yang
paling parah. Hyukkie, katakan kapan aku bisa melupakanmu! Aku tersiksa dengan
keadaan ini. Aku ingin melupakan perasaan ini dan mulai hal baru dengan namja
lain. Tapi kenapa melupakanmu adalah hal tersulit yang pernah aku lakukan?
Samar-samar
kulihat ada pasangan yang sedang bersama berada tak jauh dariku. Kurasa mereka
bukan orang yang asing. Kupicingkan mataku dan ya! I know them! Mereka…
“ Gomawo
Hyukkie!!” Ujar si yeoja itu yang tak lain adalah Krystal ketika Minhyuk memberinya
mawar. Dia memanggil Minhyuk dengan sebutan ‘Hyukkie’?! Andwaeeeee! Itu adalah
panggilan sayangku padanya :’( dan mawar? From now on, I hate rose!
Omo! Omo!
Kulihat mereka berdua semakin dekat dan ANDWAEEE!!! They’re kissing!
***
Author’s POV
Jiyeon berlari
menghindari mereka. Ia menangis dan segera pulang ke apartementnya.
Minhyuk melepas
ciumannya dan menatap Krystal lekat dan tersenyum. Muka mereka berdua
memerah—malu.
“ Saranghae.”
Bisik Minhyuk.
“ Nado
saranghaeyo.” Jawab Krystal malu-malu.
“ Aku antar kau
pulang, eo?” Tanya Minhyuk.
“ Mianhae,
Hyukkie. Aku ada urusan sama temanku, aku akan pergi bersamanya. Dia akan
menjemputku hehe. Kau pulang saja duluan.” Tolak Krystal halus.
“ Jinjja? Kau
gapapa disini sendirian?” Krystal mengangguk mantap.
“ Yasudah, aku
pulang duluan eo? Daah!” Minhyuk pergi meninggalkan Krystal.
“ Aduh!” Seru
Minhyuk. Minhyuk melihat ia menginjak sesuatu, buku? Berwarna pink? Ia membuka
buku itu perlahan. Membaca nama pemilik bukunya, nama yang sudah tak asing dan tulisan
yang sudah sangat ia kenal serta foto sang pemilik yang benar-benar ia ketahui.
Owner : Park Ji Yeon.
***
“ Diaryku
kemana….pasti hilang di taman. Kenanganku bersama Hyukkie…” Tangis Jiyeon.
***
Minhyuk’s POV
Punya Jiyeon?
Apa tadi dia kesini? Yang benar saja. Aku tak melihatnya. Aku baru tahu bahwa
dia punya sebuah diary dan berwarna pink hihihi. Aku bahkan baru tahu dia
berubah menjadi feminim seperti ini. Awalnya aku ingin langsung mengembalikan
diary ini ke Jiyeon tapi aku penasaran dengan isinya. Semua berawal karena pada
halaman pertama diary ini tertulis, “ It’s
about Us. I, You, and Her. I wish someday you will read this book. I wish
someday you’ll know how much I love you and how long I wait you, H.”
Omo! Nae chingu!
Dia jatuh cinta? Hihihi aku semakin penasaran. H? siapa yang dia suka? Perlahan
aku mulai membaca isinya dan tersentak kaget,
Hari itu adalah hari pertama aku masuk smp.
Aku bertemu dengan seorang namja yang sangat manis hihihi. Kalian tahu? Aku
sangat gugup begitu dia duduk di sebelahku. Ini pertama kalinya aku punya teman
sebangku seorang namja. Namanya Minhyuk, Kang Minhyuk. Aku panggil dia Hyukkie.
Aku terdiam
membaca itu dan semakin penasaran membukanya,
Hari ini aku menangis semalaman. Hyukkie-ku
punya yeojachingu T-T namanya Choi Jun Hee anak 9 A. mereka sangat pantas, tapi
aku sedih karena Hyukkie-ku punya pacar.
*
Hei, ku dengar jika
seseorang menyukai lawan jenisnya lebih dari 4 bulan itu artinya ia benar-benar
mencintainya. Dan aku mencintai Minhyuk sudah 4 tahun!
*
Hyukkie-ku bilang dia sedang jatuh cinta
dengan seorang yeoja. Namanya Jung Soo Jung a.k.a Krystal. Seorang yeoja yang
sangat populer di kampus. Lihatlah betapa cantiknya yeoja itu! Dan lihat dirimu
Jiyeon-ah! Kau sangat jelek jika dibandingkan Krystal.
*
Cemburu? Ya. Cinta Satu Sisi? Ya. Itulah
yang kualami kini setelah menerima pesan Hyukkie-ku mulai akrab dengan Krystal.
7 tahun kupendam rasa ini, 3x dia meninggalkanku dengan yeoja lain. Apakah dia
benar-benar tak bisa menyukaiku? Hyukkie…please look at me.
*
Malam ini Hyukkie-ku membawakanku mawar.
Apakah malam-malam berikutnya dia masih seperti ini? Kurasa Hyukkie semakin
dekat dengan Krystal dan hatiku semakin penuh sesak mendengar namanya. Hyukkie…
aku mencintaimu. Aku salah ya? Carikan aku namja lain untuk melupakanmu.
*
Aku yeoja gagal move on. Sebut aku seperti
itu! Wae? Karena aku tak pernah move on dari Hyukkie. Menyedihkan. Seperti tak
ada namja lain selain Hyukkie. Aku hanya bisa mencintainya. Nan Babo! Jeongmal
BABO. I’m fool to only love you, Hyukkie.
*
You know what happened today? Ya! Minhyuk
punya yeojachingu. Entahlah aku harus berbuat apa. Yang pasti aku menangis. Aku
benar-benar kalut. Ini sudah ketiga kalinya namun kurasa kejadian inilah yang
paling parah. Hyukkie, katakan kapan aku bisa melupakanmu! Aku tersiksa dengan
keadaan ini. Aku ingin melupakan perasaan ini dan mulai hal baru dengan namja
lain. Tapi kenapa melupakanmu adalah hal tersulit yang pernah aku lakukan?
*
Jiyeon? Ia
menyukaiku? Mencintaiku? Jadi namja yang pernah ia ceritakan dulu, Mr.H itu
aku? H? Hyukkie? Minhyukkie? Itulah mengapa alasan Jiyeon lebih suka
memanggilku Hyukkie daripada Minhyuk? Itukah mengapa alasan Jiyeon selalu kesal
dengan orang lain yang memanggilku Hyukkie?
Kau salah
Jiyeon-ah. Aku pernah mencintaimu. Tapi setelah kau bilang kau sangat mencintai
Mr.H itu membuatku patah hati dan memutuskan untuk mencintai yeoja lain.
Mengapa kau tak pernah bilang kau mencintaiku Jiyeon?!!! Waeee?
Tidak. Aku bukan
‘pernah’ mencintaimu, Jiyeon. Hingga kini, aku masih mencintaimu. Aku memang
menyukai Krystal, tapi dihatiku selalu ada ruang untukmu. Aku memang bodoh
karena tak pernah menyatakannya. Mianhae, Jiyeon-ah membuatmu menangis.
Mianhae. Jeongmal Mianhae….
***
Pikiranku kalut,
maka aku pergi ke café dekat apartementku. Aku kesini hanya untuk membeli hot
chocolate kesukaanku di café ini. Biasanya aku kesini bersama Jiyeon terutama
jika diantara kami ada yang sedang sedih. Mataku menangkap seorang yeoja yang
sudah sangat ku kenal. Nae yeojachingu, Krystal. Kupicingkan mataku untuk
memastikan apa yang dia lakukan disini.
Pakaiannya masih
sama dengan pakaian yang ia pakai tadi sore ketika kami ke Rose Garden. Ah, dia
sedang pergi bersama temannya kan? Hei! Lihatlah seorang namja mendekat padanya
dan mereka bermesraan. Apa yang ia lakukan? Belum genap 24 jam kami berpacaran
dan dia sudah berseleweng dibelakangku?!
“ Krystal-ssi.”
Panggilku menghampiri mereka. Kulihat kekagetan dari wajah Krystal. Aku menarik
tangan Krystal kuat dan pergi ke belakang café yang cukup sepi.
Plakkkk
“ Apa yang kau
lakukan!!!” Bentakku. Krystal menangis.
“ Siapa namja
itu?!” Krystal diam. “ SIAPA NAMJA ITU, SOO JUNG-SSI!”
“ Dia
namjachinguku. Minho.” Jawab Krystal. Aku kaget, mwoya? Namjachingu? Jadi
sebenarnya dia punya namjachingu?
“ Ya, kami sudah
berpacaran selama 2 tahun. Mianhae, Minhyuk. Mianhae kalau kau baru tahu aku
sudah punya namjachingu. Mianhae. Sebelum terlambat, kita akhiri saja hubungan
ini.” Ujar Krystal.
“ Baik. Kita
akhiri.” Jawabku tegas dan segera berlalu tapi Krystal menahan tanganku.
“ Kumohon,
maafkan aku. Kuharap kita masih bisa menjadi teman. Terima kasih untuk hari ini
kau bisa memberiku rasa sayang. Mianhae, Minhyuk.” Ujar Krystal memelukku.
Aku diam dan tak
membalas pelukannya.
“ Sudahlah,
Krystal. Namjamu menunggumu. Ya, semoga kita masih bisa menjadi teman.” Ujarku
melepas pelukan Krystal dan berlalu pergi kembali ke apartement.
***
Kutatap sebuah
pintu depan pintu apartementku. Jiyeon, kau sedang apa? Jiyeon, aku sudah
putus. Entah harus bersyukur atau sedih karena kenyataannya aku dan Krystal
memang bukan jodoh. Dia tak benar-benar mencintaiku, dia punya namjachingu
lain, Jiyeon-ah. Sedangkan aku, walaupun aku mencintainya tapi cintaku padamu
tetap lebih besar. Jika ada persentasinya, kau 70% dan dia 30%. Tidak tidak!
Kau 100%
Kulirik arlojiku
dan jam sudah menunjukkan pukul 12 malam. Jiyeon-ku pasti sudah tidur, karena
dia tak pernah bisa tidur lebih dari pukul 10 malam. Aku ingin bicara padanya
tapi sudahlah besok kami tak ada kelas jadi aku bisa menundanya hingga besok
pagi. Aku harus menyelesaikan masalah ini.
***
Jiyeon’s POV
Ting
Tong
Ku
kerjap-kerjapkan kedua mataku dan melirik jam dinding, masih pukul 8. Siapa
pagi-pagi sudah bertamu? Tak tahukah aku libur kuliah hari ini.
Aku beranjak
menuju pintu dan kulihat sosok itu…bersama mawar dan cokelat.
“ Boleh aku
masuk?” Tanyanya. Aku mengangguk dan mempersilahkan Minhyuk duduk di sofa.
“ Ini untukmu.”
Ujar Minhyuk menyerahkan mawar dan cokelat serta senyumnya—yang biasanya
membuatku tenang tapi ini membuatku semakin sesak.
“ Mulai sekarang
jangan pernah bawakan aku mawar lagi, Minhyuk. Aku sudah berhenti menyukai
mawar.” Ujarku sembari menaruh secangkir cappucinno kesukaan Minhyuk.
“ Wae? Dan
kenapa kau memanggilku Minhyuk, Jiyeon?” Tanya Minhyuk.
“ Ya, Minhyuk
itukan namamu. Aku harus memanggilmu siapa? Siwon? Yonghwa?...”
“ Aku lebih suka
kau memanggilku, Hyukkie.”
“ Krystal bisa
memanggilmu dengan sebutan ‘Hyukkie’ dan aku sedang ingin memanggilmu Minhyuk.”
Ujarku berusaha bicara seperti biasanya. Menyebut nama ‘Krystal’ membuatku
mengingat kembali kejadian kemarin, their kiss.
“ Aku sudah
putus dengan Krystal, Jiyeon-ah.” Ujarnya membuatku kaget.
“ Mwo?! Jinjja?
Kok bisa? Apa dia menyakitimu?” Ucapku khawatir.
Kalian tahu,
dulu ketika ia putus dengan Ji Eun karena Ji Eun pacaran dengan namja lain dia
sedih seharian. Aku selalu sedih melihat Minhyuk sedih.
“ Gak usah
khawatir gitu, Jiyeon-ah. Naneun gwaenchana. Dia sudah punya namjachingu
ternyata.” Jawabnya.
“ Mwoya?! Museun
Mariya?! Kenapa dia jahat padamu, Hyukkie?”
“ Sudahlah
lagian aku tak begitu menyukainya. Kau tahu ada seorang yeoja yang sedang
kusukai dan aku jauh lebih mencintainya dibanding Krystal.” Ujar Minhyuk
santai.
“ Yak! Minhyuk
nappeun! Bagaimana kau bisa berciuman yeoja yang tak kau sukai!” Omelku
mencubit perut Minhyuk.
“ Aww..appo,
Jiyeon…..yak! kau melihat kami?” Tanya Minhyuk. Aku mengangguk pelan.
“ Jiyeon, kau
habis menangis?” Tanya Minhyuk yang mungkin baru menyadari mataku yang sembab.
“ Mianhae…aku
menyakitimu ya? Mianhae…telah membuatmu menangis. Dia yang menciumku duluan.”
Ujar Minhyuk dan menarikku dalam pelukannya.
“ Kau?
Menyakitiku? Menangis karenamu? Kau pikir aku siapa, Hyukkie..aku hanya
temanmu.” Ucapku tertawa kecil menahan tangis.
“ Kau sahabatku,
sahabat terbaikku. Kita bukan hanya berteman, tapi ber-sa-ha-bat. Ara?” Ujar
Minhyuk melepas pelukanku. Aku tertawa kecil.
“ Yak kau bilang
kau sedang menyukai yeoja lain, nuguya? Aku boleh tahu,eo?” Tanyaku. Kalian
tahu, mulai sekarang aku akan belajar move on. Semangat untuk move on! Kyaa,
move on!!!
“ Sirheo! Aku
tak mau bilang padamu! Nanti kau nangis lagi!” Tolak Minhyuk.
“
Hyukkieeeee….yasudah! aku tak mau jadi sahabatmu lagi! Aku mau bersahabat
dengan namja lain saja!” Ujarku pura-pura marah.
“ Jebal,
Hyukkieee. Katakan!” Pintaku menggoyang-goyang bahu Minhyuk.
“ Yak memangnyaa
kau mau bersahabat dengan namja yang mana? Mr. H?” Tanya Minhyuk dengan evil
smirknya.
“ Mr. H sudah
pergi! Hilang! Haaa dengan siapa saja aku bisa bersahabat. Jebal katakan!”
Ujarku. Dia ingat Mr. H lagi? Namja yang pernah kuceritakan padanya betapa aku
mencintai Mr. H. dasar Minhyuk babo! Mr.H itu dia!
“ Mr. H pergi?
Kau sudah tak mencintai Mr. H lagi? Jeongmal?” Tanya Minhyuk lirih.
“ Haaa,
Hyukkie!! Jebal! Siapa yeoja yang kau cintai ituuuu!!!” Pintaku lagi.
“ Yeoja yang
punya buku ini.” Jawab Minhyuk mengeluarkan buku berwarna pink kesayanganku.
Diaryku. Dia menemukannya.
Mwoya? Owner
buku ini? Aku? Mwo? Dia membacanya? Omo!!!!
“ Mwo?
Maksudmu?” Ujarku bingung.
“ Yak! Yeoja itu
kau, Park Ji Yeon.” Ujar Minhyuk. Aku terdiam tak percaya.
“ Mr. H mu
datang, Ji Yeon. Kau salah besar. Aku mencintaimu, dari dulu. Tapi aku memang
tak pernah mengatakannya karena kau bilang kau hanya mencintai Mr. H dan kenapa
kau tak pernah bilang H itu Hyukkie, Minhyuk, aku? Waeyo, Jiyeon-ah?” aku
menatap Minhyuk dalam. Dia tersenyum, senyuman yang membuatku tenang.
“ Hyukkiee…”
desisku.
“ Kau mau jadi
yeojachinguku? Na jeongmal saranghae, Jiyeon-ah.” Ucap Minhyuk lagi. Aku
mengangguk malu.
“ Mwo, waeyo?
Mukamu memerah? Kau malu?” Tanya Minhyuk yang sukses membuatku melayangkan
cubitan lagi ke perutnya.
“ Aww! Kenapa
kau hobi sekali mencubit perutku, Jiyeon-ah?! Hei, kau tak mau memeluk
namjachingumu yang super tampan ini?” Goda Minhyuk.
“ Yak, aku tak
mau dekat-dekat dengan namja yang suka membuka diary orang sembarangan.” Aku
pura-pura marah lagi.
“ Jeongmal?”
Minhyuk menarikku dalam pelukannya. Aku membalasnya.
“ Saranghae, Mr.
Hyukkie.” Ujarku.
“ Nado
saranghae, Nae Jiyeon.” Jawab Minhyuk
Pada intinya,
mulai sekarang aku tak mungkin move on. Jiyeon gagal move on lagi :’( eits tapi
gagal move on yang kali ini membuatku senang, ternyata Hyukkie-ku mencintaiku
juga!
--------------------------------------------------The***End-----------------------------------------------------
Note : Kyaaaaa, eotteohkae?
Jeongmal Mianhae kalau mengecewakan ceritanya :’) Don’t forget give comment
readerrsssss J
*bow* *salam Minhyuk’s Anae*
Subscribe to:
Posts (Atom)