Title : When Fate Brings You Back
Author : Minhyuk’s anae (Anindityas R. Putri)
Rating : T
Genre : Romance
Length : Oneshoot
Main Cast :
- - Kang Minhyuk
- - Juniel as Choi Jun Hee
Other Cast :
- - IU as Lee Ji Eun
- - Kang Sa Rang (OCs)
- - Other cast
-----------------------------------------------------------------****----------------------------------------------
Jun Hee’s POV
Aku memperhatikan Minhyuk
terus-terusan. Menghafal garis wajahnya agar aku tak pernah melupakannya. Aku
berdeham kecil dan kutarik nafasku dalam,
“ Kapan kau berangkat?” Tanyaku
dan mencoba tak menatapnya. Aku takut menangis.
“ Nanti malam, Jun Hee.” Jawabnya
jelas.
“ Oh.” Ucapku singkat dan bangkit
dari tempat duduk dan berjalan entah kemana. Hanya menuruti instingku dan
akhirnya duduk di sebelah sahabatku, Ji Eun.
“ Nanti malam dia berangkat ke
Amerika, Eun-ah.” Ujarku pada Ji Eun. Ji Eun menatapku,
“ Aku yakin jika kalian berjodoh
kalian pasti bertemu lagi, Jun Hee.” Ucap Ji Eun mengelus punggungku—berusaha
menenangkanku—pelan.
“ I know.” Jawabku. Mataku memanas lagi, air mataku mendesak keluar
namun lagi-lagi ku tahan.
‘Uljima, Jun Hee. Disini banyak orang.’ Ucapku dalam hati.
Hari ini adalah hari perpisahan
SMU termasuk perpisahanku dengan seorang namja yang cukup dekat
denganku—walaupun kami hanya berteman biasa—yang selalu ku nantikan kurang
lebih sudah 2 tahun, namja yang membuatku mengerti akan cinta, namja yang
kupikir adalah seorang cinta pertamaku.
Minhyuk—namja itu—dia akan pergi
ke Amerika untuk melanjutkan kuliahnya dan dia pernah berkata padaku, Entahlah, Jun Hee. Aku tak tahu kapan aku
akan kembali ke Korea. Itu yang membuatku sedih berkepanjangan. Pikiranku
adalah bagaimana jika aku terus
mengharapkannya sedangkan dia tak pernah kembali? Bagaimana jika aku masih
mencintainya? Bagaimana jika aku tak pernah bertemu kembali padanya?
***
Akhirnya air mataku keluar juga.
Di kamarku aku menangis. Aku menyesal. Menyesal karena pada akhirnya aku tak
mengungkapkannya. Ya, mengungkapkan perasaan ini, menyatakan bahwa aku
mencintainya.
Aku akan berusaha melupakannya.
Ya, Minhyuk bukan satu-satunya namja di dunia ini. Lagipula, aku takut
penungguanku sia-sia.
***
6 Tahun Kemudian
Aku menyesap cappucinnoku pelan. Entahlah
sudah kurang lebih seminggu ini aku terbayang-bayang oleh Minhyuk. Ya, aku
belum melupakannya. Sedikitpun belum. Rasaku masih sama seperti 8 tahun lalu.
Aku mencoba mengingat wajahnya dan….
“ Yak! Jangan melamun terus!” Ji
Eun datang dan membuyarkan lamunanku. Aku menghela nafas.
“ Sudah jam berapa eo? Kau telat
setengah jam.” Omelku sambil menunjuk-nunjuk jam tanganku. Ji eun hanya
tersenyum.
“ Mianhae hehehe macet.” Jawab Ji
Eun.
Hari ini aku dan Ji Eun berencana
cari gaun untuk reuni SMU. Lebih tepatnya gaun untuk Ji Eun.
“ Wae? Kau masih memikirkannya?
Masih menunggunya?” Tanya Ji Eun. Aku mengangguk.
“ Aku masih menunggunya, Eun-ah.
Apakah dia akan datang pada reuni besok?”
“ Molla.” Jawab Ji Eun. “ Ku
harap dia datang dan memberikanmu sedikit kepastian.” Lanjut Ji Eun.
“ Kepastian? Maksudmu?” Tanyaku.
“ Ya, kepastian apakah dia
mencintaimu juga atau tidak. Kepastian yang membuatmu bisa membuka hati dengan
namja lain.” Jawab Ji Eun.
Aku tertawa kecil. “ Kalau aku
sudah lelah menunggunya, baru aku akan membuka hati untuk namja lain, Ji Eun.”
“ Ku rasa kalau kalian bertemu
lagi, kalian memang berjodoh.” Ucap Ji Eun.
“ Amin!” Jawabku bersemangat.
***
“ Aku akan mencoba gaun ini dulu
ya, Jun Hee. Chakkaman!” Ucap Ji Eun.
“ Ne.” Jawabku yang masih sibuk
memilah-milah gaun lain, siapa tahu ada yang cocok.
Brukkkk
“ Jeoseomhamnida..” Ujar namja
yang menabrakku tadi.
“ Aa gwenchanhayo.” Jawabku
menundukkan badanku. Aku menoleh padanya..ku rasa aku mengenal namja ini.
“ Jun Hee? Neo Choi Jun Hee eo?”
Tanyanya. Aku mengangguk dan menyadari sebuah suara yang tidak asing di
telingaku..
“ Masih ingat aku?” Tanyanya lagi
sambil tersenyum. Senyumnya! Minhyuk…..
“ Kang Min Hyuk?” Tanyaku lagi.
Ia tersenyum.
“ Syukurlah kau masih
mengingatku. Sedang apa kau disini?” Tanyanya. Aku tercengang. Namja yang ku
rindukan itu yang selalu ku nanti itu..dia datang..kami bertemu kembali…
“ Aku sedang…..”
“OPPA!” Teriak seorang yeoja
menghampiri Minhyuk dan membuatku tak melanjutkan kata-kataku.
“ Waeyo, Sa Rang? Kau sudah
selesai?” Tanya Minhyuk.
“ Ya..kajja! kita pulang!” Jawab
yeoja itu. Siapa dia? Memanggil Minhyuk dengan sebutan ‘oppa’ membuat hatiku
panas. Apakah yeoja itu yeojachingu Minhyuk?
“ Aa Jun Hee aku pergi duluan.
Apakah besok kau datang?” Tanya Minhyuk.
“ Ah, ye. Sepertinya aku datang,
Hyuk-ah.” Jawabku membalas senyumnya.
“ Aa annyeong!” Sapa Minhyuk
menundukkan tubuhnya dan pergi.
Aku memandang punggungnya yang
lama kelamaan hilang diantara kerumunan pengunjung Mall. Menghela nafasku
berat. Aku senang kami bertemu walaupun hanya sebentar tapi aku sudah sangat
bersyukur. Namun hatiku bertanya kecil, siapa
yeoja itu?
“ Kau sudah menemukan gaunnya? Ku
rasa aku pilih gaun yang ini saja.” Ucap Ji Eun yang datang.
“ Belum. Kurasa aku tak usah beli
gaun lagi.” Jawabku.
“ Neo..waeyo? Gwenchanha?” Tanya
Ji Eun yang mungkin menyadari perubahan raut wajahku.
“ Tadi ada Minhyuk…” Jawabku
pelan.
“ Mwoya?! Apakah dia menyapamu?”
Tanya Ji Eun lagi.
“ Ya, dia menyapaku. Kami bicara
sebentar kemudian seorang yeoja menghampiri kami dan memanggil Minhyuk dengan
sebutan oppa .” Jawabku.
“ Kau cemburu?” Tanya Ji Eun.
“ Molla. Aku hanya bertanya-tanya
siapa yeoja itu. Dia seperti orang yang sudah begitu dekat dengan Minhyuk.”
Jawabku.
“ Mungkin itu yeodongsaengnya.”
Ujar Ji Eun.
“ Minhyuk tak punya yeodongsaeng.
Dia anak tunggal.” Sergahku.
“ Apakah dia datang besok?” Tanya
Ji Eun.
“ Mungkin.” Jawabku. “ Sudah Ji
Eun ayo kita ke kasir dan bayar gaunmu.” Lanjutku dan mulai menampakkan wajah
ceriaku yang pura-pura itu walaupun kurasa Ji Eun tahu bahwa aku sedih.
***
Mengapa aku harus dipertemukan
Minhyuk jika Minhyuk sudah punya yeojachingu? Apakah itu artinya aku harus
melupakannya? Itukah kepastian selama 8 tahun ini….
***
Minhyuk’s POV
Hari ini aku bertemu Jun Hee. Ya,
Choi Jun Hee teman SMU-ku. Dia semakin cantik ku rasa. Andai saja si Sa Rang
tak menggangguku! Ku rasa aku akan bisa mengobrol lebih banyak bersama Jun Hee.
“ Tadi dia siapa oppa?” Tanya
Sarang.
“ Dia Jun Hee. Teman SMU-ku.
Wae?”
“ Ani…aku hanya merasa oppa
senang sekali setelah bertemu dia.” Ujar Sa Rang.
“ Aku sudah tak bertemu dengannya
selama 6 tahun, Sa Rang. Dia cinta pertamaku.” Ujarku.
“ Mwo? Cinta pertama? Aaaa
ceritakan tentang kau dan dia, oppa!” Pinta Sa Rang semangat.
Ya, adik sepupuku ini memang agak
gila dengan cerita cinta pertama-____- ku rasa aku salah bicara padanya.
“ Shireo! Itu rahasiaku!”
“ Oppa!!!!!!!”
“ Ok ok, aku ceritakan! Tapi kau
diam,eo?! Jangan banyak bicara! Ara?” Ujarku. Sa Rang mengangguk.
“ Dia Choi Jun Hee, aku sekelas
dengan dia saat kelas 11 dan 12. Aku pertama bertemu dengannya ketika aku
pindah ke Seoul dulu. Dia memperhatikanku seperti ada yang aneh pada diriku,
aku berusaha senyum padanya dan dia membalas senyumku!!!!”
“ Sebahagiakah oppa dibalas
senyumnya dengan seorang yeoja?” Tanya Sa Rang memotong pembicaraanku. Aku
menghela nafas.
“ Sudah kubilang jangan potong
pembicaraanku! Kalau kau bicara lagi aku tak mau cerita!” Bentakku.
“ Mianhae oppa…lanjutkan!
Lanjutkan!”
“ Ok. Setelah itu aku mulai
menyukainya. Tapi kurasa dia tak merasakan yang sama sepertiku. Dia terkesan
cuek padaku, beda dengan namja lain. Apakah dia membenciku? Tanyaku dalam hati.
Sampai akhirnya appa menyuruhku ke Amerika dan perasaanku padanya masih sangat
sama. 1 hari sebelum kepergianku, aku ingin menyatakan cintaku padanya namun
aku sangat sulit menemuinya. Aku hanya sempat bicara bahwa aku akan berangkat malam ini lalu dia pergi menjauh dariku. Tadi
aku bertemu padanya, tapi kau menggangguku!” Ceritaku panjang.
“ Mianhae oppa….apakah kau masih
mencintainya?” Tanya Sa Rang. Aku mengangguk bersemangat.
“ Segera katakan oppa! Siapa tahu
dia punya rasa yang sama seperti oppa. Oppa akan menyesal seumur hidup jika
oppa tak menyatakan perasaan oppa apalagi oppa bilang dia cinta pertamamu.”
Ujar Sa Rang.
“ Gomawo Sa Rang atas sarannya.
Dia….cantik eo?”
“ em… ya yeoja itu cantik
walaupun dari semua yeoja cantik tetap cantik aku.” Ujar Sa Rang dengan
kepercaya dirian yang terlalu tinggi. Aku hanya menghela nafasku panjang.
***
Author’s POV
Jun Hee memarkirkan mobilnya di
halaman sebuah hotel mewah malam ini. Ya, dia akan menghadiri acara reuni
SMUnya. Dia memakai dress selutut dengan lengan sabrina berwarna putih susu
dengan heels sekitar 10 cm dengan warna senada.
“ Jun Hee!” Panggil Ji Eun
melambaikan tangannya.
“ Dia datang.” Ujar Ji Eun
menunjuk Minhyuk yang sedang berdiri bersama teman-temannya.
Jun Hee mengangguk kecil dan
memindahkan perhatiannya ke hal lain, berusaha menghilangkan perhatiannya dari
Minhyuk.
Jun Hee mempersiapkan gitar
akustiknya. Ya, dia akan tampil malam ini membawakan sebuah lagu.
Illa illa illa never forget love.
Cheossarangeun apeun geol bomyeon
Cheossarangeun yeolbyeong imnida
Jeongsin eobsi arko namyeon o~ eoreuni dwenikkayo
Cheossarangeun adwenikkayo
Cheossarangeun miryeonimnida
Neomuna manhi saranghaeseo gatjil mothanikka..
( Juniel – Illa Illa )
“ Annyeong! Penampilanmu tadi
bagus.” Ujar seseorang menghampiri Jun Hee.
“ Kamsahamnida.” Ucap Jun Hee
menoleh ke namja itu. Minhyuk. Raut Jun Hee berubah lagi.
“ Apa kabarmu?” Tanya Minhyuk.
“ Baik..neo?”
“ Nado..” Jawab Minhyuk.
“ Kau banyak berubah…suaramu
makin bagus dan tambah cantik.” Lanjut Minhyuk.
“ Gomawo..” Ucap Jun Hee.
Cukup lama mereka terdiam,
atmosfer yang begitu canggung. Jun Hee sibuk mengatur detak jantungnya yang semakin
tak karuan. Mereka tak pernah berduaan seperti ini. Apalagi di dekat kolam
renang hotel yang cukup sepi.
“ Hmm..Mianhae kemarin
meninggalkanmu duluan, Jun Hee.” Ujar Minhyuk memulai percakapan lagi.
“ Ah? Gwenchanha. Sepertinya
yeojachingumu pun sedang terburu-buru hehe.” Jawab Jun Hee.
Jun Hee menepuk keningnya! ‘ kenapa aku harus bilang yeojachingu?
Bagaimana jika yeoja itu bukan yeojachingu minhyuk? Aaaa! Jun Hee babo!’
“ Yeojachingu? Maksudmu Sa Rang?
Dia bukan yeojachinguku…dia sepupuku.” Ujar Minhyuk tertawa.
‘ Lihat kan Jun Hee babo! Aaaaa aku malu sekarang sangat sangat malu!’
“ Mianhae, Hyuk-ah. Ku kira dia
yeojachingumu hehehe.” Jawab Jun Hee.
“ Apa kau punya yeojachingu?”
Tanya Jun Hee lagi memberanikan diri.
“ Eobseo. Aku tak punya. Neo?”
“ Nado hehehe.” Jawab Jun Hee.
“ Aku bersyukur kita bisa bertemu
lagi.” Ujar Minhyuk. Jun Hee menatapnya dalam.
“ Apa kau senang bertemu denganku
lagi?” Tanya Minhyuk.
‘ Yak! Minhyuk babo! Mengapa kau bertanya seperti itu?! Tentunya aku
senang! Sangat senang!!!’ Ujar Jun Hee dalam hati.
“ Aaa! Senanglah! Kau kan temanku
haha masa aku tak senang bertemu dengan temanku hehehehe.” Jawab Jun Hee. Grebb!
Minhyuk memeluk Jun Hee tiba-tiba
membuat Jun Hee kaget. Sangat kaget.
“ Bogoshipeoyo…” Ucap Minhyuk. Jun
Hee bingung harus berkata apa, ingin sekali dia menjawab bahwa dia juga sangat
merindukan Minhyuk. Sangat sangat sangat merindukannya.
Jun Hee mulai membalas pelukan
Minhyuk.
“ Nado bogoshipeo, Hyuk-ah.”
Jawab Jun Hee.
“ Jun Hee…” Panggil Minhyuk dan
mulai melepaskan pelukannya.
“ Ada yang ingin aku katakan,
yang seharusnya ku katakan 8 tahun lalu.” Ujar Minhyuk. Jun Hee mulai mencerna
kata-kata Minhyuk.
“ Naneun…jeongmal… saranghae, Jun
Hee.” Ucap Minhyuk.
Ya, tekadnya malam ini untuk
mengungkapkannya sudah bulat. Seperti kata Sa Rang, ia takut menyesal seumur
hidup jika tak mengungkapkan perasaannya itu.
“ Aku menyukaimu dari awal
bertemu. Aku menyukaimu dari dulu hingga sekarang. Aku mencintaimu, Jun Hee.
Naneun neomu neomu neomu saranghaeyo.” Ujar Minhyuk.
Jun Hee tercekat, terharu dan tak
tahu harus bagaimana. Ia diam, berusaha mencari kebohongan di mata Minhyuk tapi
sayangnya tak ia temukan. Sepertinya Minhyuk tulus. Tulus mencintainya. Jun Hee
memeluk Minhyuk kembali, meneteskan air mata. Ya, air mata karena terharu dan
benar-benar tak percaya. Namja yang selama ini ia tunggu ternyata tak sia-sia,
namja itu mencintainya pula.
“ Waeyo Jun Hee? Gwenchanhayo?
Apa aku menyakitimu?” Tanya Minhyuk.
“ Aniyo, Minhyuk. Biarkan dulu
seperti ini. Sebentar saja.” Pinta Jun Hee.
Jun Hee memeluk Minhyuk untuk
benar-benar merasakan bahwa kejadian ini nyata. Bukan mimpi seperti biasanya.
Mimpi yang menghiasi tidurnya ketika ia benar-benar merindukan Minhyuk. Ini
nyata, ini benar-benar kenyataan.
“ Minhyuk-ah.” Panggil Jun Hee.
“ Hem?”
“ Nado saranghaeyo…” Jawab Jun
Hee.
“ Jun Hee…apa kamu mau jadi
yeojachinguku?” Tanya Minhyuk.
“ Hem..ne, aku mau.” Jawab Jun
Hee tersenyum.
“ Apa kau akan kembali lagi ke
Amerika?” Tanya Jun Hee.
“ Ani. Appa menyuruhku mengurus perusahaannya
di Korea. Waeyo? Apa kau takut kehilanganku lagi chagi? ” Tanya Minhyuk.
“ Kehilanganmu? Ani! Aku hanya
bertanya. Mwo?! Chagi?” Jawab Jun Hee.
“ Apa aku tak boleh memanggilmu
dengan sebutan chagi? Kau itu yeojachinguku.” Ujar Minhyuk.
“ Neee kau boleh, Hyuk ah.” Ucap
Jun Hee malu-malu.
“ Jun Heeeeee!!!! Kau disini
rupanya! Aku mencarimu tahu!” Teriak Ji Eun.
“ Mianhae, Ji Eun hehehe.”
“ Kau sedang apa? Oh…Annyeong
Minhyuk-ssi.” Tanya Ji Eun.
“ Annyeong Ji Eun.” Sapa Minhyuk.
“ Kau mau bicara sama Ji Eun?
Yasudah aku pergi duluan. Aku pergi duluan chagi hehehe.” Pamit Minhyuk sambil
menggoda Jun Hee.
“ Yak! Minhyuk!” Teriak Jun Hee
yang malu karena ada Ji Eun.
“ Mian hehe mian. Aku pergi
duluan ya Jun Hee dan Ji Eun. Annyeong!” Pamit Minhyuk lagi dan pergi untuk
berkerumun dengan teman-temannya yang lain.
“ Chagi? Kalian?!!!!!” Tanya Ji
Eun.
“ Hehehe gomawo Ji Eun karena
selalu mendengarkan ceritaku. Seperti katamu, kini Minhyuk telah memberikan
kepastian hubungan kami. Aku sekarang yeojachingunya! Dia mencintaiku juga
hehehehe. Aku beruntung takdir membawa dia kembali dan membawa kepastian
perasaan ini.” Ujar Jun Hee.
“ Syukurlah kalau begitu artinya
kau tidak galau-galauan lagi kan?” Tanya Ji Eun.
“ Tapi….aaa chukkae ya Jun
Hee!!!” Tanya Ji Eun memeluk Jun Hee.
**End**
Kyyaaaa! Selesai! Gimana
ceritanya? Maaf kalo aneh hehehehhe ditunggu commentnya readers! :D *salam
Minhyuk’s Anae* *bow*