Ok, gue mau ngepost FF gue. Ini pure ff gue, bikinan gue sendiri. FF ini udah pernah dipost di
ffcnblueindo.wordpress.com dan di post juga di wordpress gue
lovelyminhyuk.wordpress.com . ini FF pertama gue . Tapi di ffcnblueindo gue nulis nama gue jadi
Minhyuk's anae . But, Selamat membaca *bow* :)
Main cast :
- Kang Min Hyuk
- Kwon Hae Ra (OCs)
- Kim Jong In (Kai EXO)
Other cast :
- Lee Namjoo (OCs)
- Shin Ji Eun (OCs)
- Other cast
————————————————————————————————————————————————————–
Hae Ra’s POV
Annyeong! Naneun Kwon Hae Ra imnida. Umurku 16 tahun dan sekarang duduk di bangku kelas 11 Seoul High School. Disana aku memiliki seorang sahabat bernama Kang Min Hyuk. Aku mengenalnya sejak SMP dulu. Minhyuk adalah orang yang sangaaat baik dan dia selalu mendengarkan curhatku lebih tepatnya tak pernah bosan mendengarkan itu walaupun kadang curhatku tak penting. Hal utama yang menjadi bahan pembicaraan curhatku dengan Min Hyuk adalah tentang Kim Jong In. Kim Jong In adalah gebetanku.
Aku menyukai Jong In ketika mulai masuk SMA. Entahlah, meski Jong In terkenal dengan sifatnya yang dingin tapi itu membuatku menyukainya. Sebenarnya aku sudah mulai dekat dengan Jong In dulu, tapi tidak untuk sekarang karena Namjoo yang cerewet itu menyebarkan bahwa aku menyukai Jong In.
Sejujurnya aku terkadang lelah dengan perasaan ini. Bagaimana tidak, menyukai seseorang yang tidak mencintai kita adalah hal yang sakit bagiku. Neomu appo.
***
Pagi ini aku sangat malas ke sekolah. Semalam aku habis menangis karena mendengar bahwa Jong Il memiliki yeojachingu baru. Untung oemma dan appa tak menyadari bahwa mataku sembab jadi aku tak kena marah mereka hehehehe.
“ Minhyuk-ah.” Panggilku menghampiri Minhyuk yang sedang membaca buku di taman sekolah saat jam istirahat.
“ Waeyo, Hae Ra?” Tanyanya dan aku segera duduk di sebelahnya.
“ Ani…sedang baca buku apa?” Tanyaku.
“ Matematika. Ada beberapa rumus yang belum ku mengerti jadi aku sedang mencoba mempelajarinya.” Jelas Minhyuk. “ Wait, Ra-ya! kau habis menangis?”
Kenapa Minhyuk selalu menyadari ketika aku habis menangis. Padahal mataku sudah tak lagi sembab.
“ A…ni.” Ujarku berbohong.
“ Yak! Jujurlah Hae Ra. Kau tak bisa bohong padaku. Kenapa menangis?” Tanyanya intens.
“ Semalam aku dengar Jong In punya yeojachingu baru, jadi aku menangis…haaa eotteokhae? ” Jawabku menundukkan kepala.
“ ckkk, sudah kubilang berapa kali Ra-ya. lupakan Jong In, aku tak tega melihatmu menangis seperti ini”
“ Sebenarnya aku juga ingin move on, tapi aku bingung move on ke siapa Hyuuuk.” Ujarku.
“ Ke siapa aja bisa..ke aku juga bisa..” Ujar Minhyuk dengan nada bercanda.
“ MWOOO???!!!” Teriakku kaget.
“ Ani, aku hanya bercanda Ra-ya.” Sambung Minhyuk dan mengacak-acak rambutku pelan.
***
Minhyuk’s POV
Hari ini Hae Ra cerita lagi tentang Jong In. Aku terkadang gak habis pikir juga kenapa Hae Ra bisa suka sama Jong In. Bukan hanya masalah Jong in yang dingin atau suka ganti-ganti yeoja. Masalahnya adalah perkataan Jong In pada Hae Ra yang diluar batas waktu itu.
Aku masih ingat jelas begitu Hae Ra menangis semalaman dan esoknya dia menunjukkan bahwa Jong In mengirim pesan kepadanya, “ Hae Ra-ssi. Berhenti mengerjarku. Asal kau tahu, aku tak akan menyukaimu sampai kapanpun. Kau ingat “Sampai kapanpun” walaupun kau akan menembakku, aku tak akan pernah menerimamu menjadi yeojachinguku karena kau bukan tipeku”
Yak, dia pikir dia itu siapa?! Saat itu habis kesabaranku pada Jong in, ingin aku pukul saja wajah sombongnya. Namun aku mengingat Hae Ra, dia akan semakin terpukul jika aku melakukan hal itu. Kenapa Tuhan menciptakan manusia sesombong Jong In itu?! Aku tahu walaupun Hae Ra sangat menyukai Jong In tapi dia tak pernah mengejar-ngejar namja itu. Tapi sayangnya kejadian itu tak membuat Hae Ra jera untuk tetap mencintai Jong in.
Sejujurnya, aku mulai tak menyukai Jong in ketika kelas 10 dulu. Waktu itu kami main drum bersama—ya, kami punya hobi yang sama, bermain drum— dan dia mengatakan permainanku lebih payah daripada permainannya, “ Yak, Minhyuk-ssi! Bisakah kau bermain lebih bagus lagi? Payah sekali permainanmu. Lihat aku, aku lebih jago darimu! Huh, main drum begini saja tak bisa!” . sebenarnya aku menerima itu sebagai kritikkan, tapi kritikkan itu sangat tidak pantas untuk di dengar.
Melihat Hae Ra menangis membuatku lebih sakit dibanding mendengar cerita ‘bahagia’ dia dengan kenangannya bersama Jong in. Terkadang, mendengar cerita Hae Ra membuat hatiku sesak. Bagaimana tidak, mencintai sahabat sendiri adalah hal terberat bagiku. Pernah terlintas olehku untuk menyatakan perasaan ini. Tapi aku gak bisa, aku takut merusak semua persahabatan yang sudah kami bina sekitar 5 tahun ini.
‘ Ra-ya, mengapa kamu harus menyukai namja yang seperti itu?’
***
Hae Ra’s POV
“ Minhyuuuuuuuuuuk….” Sapaku pada namja yang tengah menikmati makan siangnya itu.
“ Mwo?”
“ Hari ini kau ada ekskul drum tidak?”
“ Ada, waeyo?”
“ Boleh aku menemanimu?”
“ Mwo?! Buat apa? Buat ngecengin Jong in lagi?!”
“ Ani…aku hanya ingin pulang bersamamu..boleh,ne?”
“ Ne boleh. Tapi apa kau tidak bosan nanti?” aku menggeleng. Entahlah hari ini aku sedang ingin melihat permainan drumnya Minhyuk yang keren itu. Kalau Minhyuk punya band, aku akan menjadi orang pertama yang menjadi fansnya itu kekekekeke.
“ Kau sudah makan?” Tanya Minhyuk.
“ Belum. Aku tak lapar.” Jawabku.
“ Mwo?! Mana boleh seperti itu..ku pesankan makanan ne?” Tawarnya. Aku menggeleng.
“ Hmm..yasudah. nanti pas nunggu aku, kalo lapar cepat makan. Jangan sampe gak makan nanti sakit. Ara?”
“ Arasseo, Minhyuk-ah.” Ujarku.
Aku menoleh ke sebelahku. Aigoooo..ige…Jong in sedang makan bersama yeoja barunya. Namanya Shin Ji Eun. Apa sih yang dia suka dari Ji Eun…kurus kering macem gitu-__-
“ Dia…yeoja baru Jong in eo?” Tanya Minhyuk dengan suara pelan bahkan lebih terkesan berbisik.
“ Ne..” Jawabku lemah. “ Uljima, jangan pikirkan mereka. Mungkin kau bisa mendapatkan yang lebih baik dari Jong in.” Sambung Minhyuk. “Ne” ucapku singkat.
***
Omo…kenapa Minhyuk keren sekali?!!! Ucapku dalam hati ketika melihat permainannya dari luar jendela ruang musik. Aku benar-benar kagum, bahkan permainan Jong in sungguh jauh dibandingkan Minhyuk. Wah, kira-kira berapa banyak yeoja yang mengagumi Minhyuk diluar sana ya? tapi mereka pasti iri denganku karena mereka tak bisa dekat dengan Minhyuk seperti aku.
Aa, aku jadi terbayang-bayang Minhyuk terus hehehe. Stop! Andwae! Andwae! Aku tak boleh menyukai Minhyuk lebih. Dia itu sahabatku.
“ Ada apa kau disini?” Tanya seseorang dari belakang menghampiriku.
MWOYA!! Ige…..
“ Apa ada urusannya denganmu?” Tanyaku.
“ Apa kau disini untuk melihatku bermain drum, Hae Ra-ssi? Jinjja…kau sampai tak pulang hanya untuk melihatku..secinta apa kau padaku hahahaha.” Ejek Jong In.
“ Yak, Jong in-ssi! Jaga ucapanmu. Aku bahkan tak ada maksud untuk melihatmu bermain drum, aku disini untuk melihat permainan drum KANG MIN HYUK yang jauh lebih baik daripada permainanmu, Jong il-ssi.” Ucapku geram. Tuhan…aku ingin menangis.
“ Jeongmal?! Wait, maksudmu Minhyuk-ssi? Kau kini mendekati Minhyuk? Aigo…. Emang Minhyuk mau dekat denganmu?” (ceritanya Jong in gak sekelas, dan Jong in gak tau kalo Minhyuk sama Hae Ra sahabatan, readers.)
“ Jelas aku mau dekat dengannya. Dia yeojachinguku, jangan pernah ganggu dia lagi. Nae yeoja sondaejima! Urusi saja hidupmu sana! Dan sekali lagi, Tuan Kim, Hae Ra tak pernah menyukaimu seperti apa yang Namjoo katakan! Betulkan, Ra-ya?”
Aku bengong. Yeojachingu? Na?!
Aku mengagguk pelan. Jong in pergi. Aku menangis mengingat ucapan Jong in yang begitu merendahkanku tadi. Yaaaa, jinjja!!! Aku benci namja itu!!
“ Ra-ya…mianhae kalo tadi aku berkata kau yeojachinguku…aku hanya ingin menyelamatkanmu agar dia tak menghinamu terus-terusan. Mianhae, Ra-ya…” Ucap Minhyuk dan menarikku dalam pelukannya.
“ Gwaenchanha, Minhyuk-ah hiks…hiks…. Gomawo karena telah hiks…hiks…menyelamatkanku hiks…hiks…”
“ Em…Uljima Ra-ya. aku tak suka melihatmu menangis.”
Aku berhenti menangis dan melepaskan pelukan Minhyuk. Dia memang selalu membuatku tenang…tunggu!! Kenapa jantungku berdebar diluar kendali seperti ini?!
***
*flashback* *Author’s POV*
( Ini adalah ketika Jong in dan Hae Ra masih dekat walaupun tak sedekat dengan Minhyuk. )
Hae Ra begitu senang ketika hari ini, ia dan Namjoo sahabatnya membeli kentang goreng di kantin. Jong in mendekatinya.
“ Hae Ra-ssi, kau beli apa?” Tanyanya manis. Berbeda dengan sifat aslinya yang dingin.
“ Kentang goreng, kau mau?” Tawar Hae Ra. Hae Ra menyadari bahwa wajahnya mulai merah semenjak Jong in menatap matanya tadi.
“ Boleh.” Jawab Jong in. “Nih..” Hae Ra menyodorkan kentangnya ke arah Jong in.
“ Suapin…” Ujar Jong in.
‘ Mwo ya?!! maksudnya apa?!’ Ujar Hae Ra dalam hati.
Hae Ra mengambil kentang dengan garpu dan perlahan mengarahkannya ke Jong in. Dan ya! Hae Ra menyuapinya.
Ketika Jong in pergi,
“ Namjooooo…aku deg-degan!!”
“ Jadi..kau beneran menyukainya, eo?” Tanya Namjoo. Hae Ra mengangguk pasti.
Tak disangka sebenarnya Hae Ra salah cerita sama orang. Namjoo yang juga diam-diam menyukai Jong in membocorkan semuanya.
“ Jong in-ssi…dia benar-benar menyukaimu. Bahkan tadi di kantinpun…dia benar-benar mengejarmu.” Ucap Namjoo.
“ Jinjja? Kau yakin?”
“ Ne. aku sangat tau kalau dia sangat menyukaimu.”
Jong in terdiam. Sebenarnya ia mulai menyukai Hae Ra..tapi masa dia suka dengan yeoja itu? Hae Ra bukan tipenya.. jauh sekali. Tipe Jong il adalah yeoja yang tak terlalu mementingkan segalanya dengan pelajaran seperti Hae Ra. ‘ Andwae! Aku tak akan menyukai Hae Ra. Mana mungkin aku menyukai gadis kutu buku seperti itu. Dia bukan tipeku dan tak akan pernah jadi tipeku!’ Ujar Jong in dalam hati.
“ Oh, yasudah kalau begitu. Aku pergi ne..Annyeong.” Ujar Jong in.
***
Handphone Hae Ra berdering. Omo! Pesan dari Kim Jong in?
From : Kim Jong In
Text : Hae Ra-ssi. Berhenti mengerjarku. Asal kau tahu, aku tak akan menyukaimu sampai kapanpun. Kau ingat “Sampai kapanpun” walaupun kau akan menembakku, aku tak akan pernah menerimamu menjadi yeojachinguku karena kau bukan tipeku.
Hae Ra kaget. Mwo ya? apa maksudnya?
To : Kim Jong In
Text : Maksudmu apa Jong?
From : Kim Jong In
Text : jangan pura-pura gak ngerti, Hae Ra. Namjoo sudah mengatakan semuanya bahwa kau terlalu terobsesi denganku. Jangan ganggu hidupku lagi, karena aku tak mau kau menderita menerima nasibmu yang tak disukai oleh namja yang sangat kau sayangi.
To : Kim Jong In
Text : Aku gak pernah ada maksud buat hidup kamu keganggu. Jong. Mian aku sudah banyak merepotkanmu. Mungkin kau salah paham dengan apa yang Namjoo katakan padamu.
From : Kim Jong In
Text : Terserah! Intinya gue gak akan pernah suka sama lo, Kwon Hae Ra.”
Hae Ra tak membalas pesan Jong in, ia menangis. Namun kejadian itu tetap tak membuatnya jera untuk tetap mencintai Jong in. Entahlah meskipun semenjak itu ia tak pernah bertegur sapa dengan Jong in. Dan semenjak itu, persahabatan Haera dan Namjoo benar-benar pecah.
*flashback off*
***
Jong In’s POV
Mwo?! Hae Ra berpacaran dengan Kang Min Hyuk?!! Yak Minhyuk, tak cukupkah kau mengambil simpatik guru drum karena permainanmu yang bagus itu…kini kau merebut yeojaku..
Jujur saja, sebenarnya aku sangat mencintai Hae Ra. Babo! Jong in babo telah mengatakan hal-hal tak sopan yang membuat Hae Ra menangis! Aku mencintai Hae Ra bukan karena dia sudah masuk dalam tipeku. Kini kupikir tipe bukanlah hal yang penting. Hae Ra adalah yeoja yang pintar dan sangat baik, bodohnya aku mencampakkannya dulu!!! Aku menyesal sekarang. Bahkan meski kini aku punya yeojachingu tapi hatiku masih pada Hae Ra. Mianhae, Hae Ra telah membuatmu sakit. Aku memang namja babo yang telah melewatkanmu, memandang rendah dirimu bahkan perkataanku tadi siang bukan bermaksud melukaimu…mianhae Hae Ra. Ku minta kau doakan aku untuk secepatnya melupakanmu.
***
Hae Ra’s POV
Jantungku masih berdetak kencang saat ini. Entahlah, semenjak Minhyuk bilang bahwa aku yeojachingunya—walaupun itu bohongan—tapi aku merasa ada yang lain dari perasaanku. Tadipun ketika awal Jong in menghampiriku, tak kutemukan rasa berdebar seperti ini Rasaku benar-benar telah hilang. Aku tak pernah merasakan jantungku seberdebar ini dan aku tak pernah merasa sangat nyaman berada di dekat namja selain Minhyuk, bahkan ketika dulu aku menyuapi Jong in pun aku tak seperti ini.. Bukan hanya karena Minhyuk berpura-pura jadi namjaku tapi karena tadipun ia memelukku. Kalian tahu mengapa aku segera melepaskannya? Karena aku takut ia mendengar detak jantungku ini.
Minhyuk, mianhae karena aku sudah mulai mencintaimu. Aku benar-benar jatuh padamu semenjak tadi siang. Minhyuk, jika rasa ini tetap bertahan..akankah ini melukai persahabatan kita? Minhyuk-ah, na…jeongmal saranghaeyo.
I just falling in love with my bestfriend
***
“ Neo..gwaenchanhaeyo?” Tanya Minhyuk menghampiriku. Hari ini hari Minggu dan aku sangat malas di rumah. Jadi tadi kuminta Minhyuk untuk menemuiku di sungai Han.
“ Ne…na gwaenchanha. Maaf merepotkanmu telah menyuruhmu datang kesini, Hyuk-ah.” Ucapku dan kini Minhyuk dan aku duduk di hamparan rumput di pinggiran sungai Han.
“ aaa gwaenchanha, Ra-ya. aku bawa gitar, mau nyanyi bersama? Kupikir ini cukup bisa menghiburmu hehehehe.” Ucap Minhyuk seraya menunjukkan gitar akustiknya yang masih dibungkus tas hitamnya.
“ Boleh-boleh.” Ucapku bersemangat. Minhyuk memang selalu punya cara untuk menghiburku. Dulu, ketika aku sedih aku diajaknya bermain drum di studio musik milik appanya, aku sempat diajari cara bermain drum hehehe tapi ternyata bermain drum bukan semudah kelihatannya.
“ Em..tapi aku punya lagu baru, Ra-ya. mau mendengarkannya? Rencananya lagu ini akan kubawakan untuk pensi minggu depan,” Ujar Minhyuk.
“ Jeongmal? Waah aku sangat penasaran. Ayo nyanyikan! Aku ingin sekali mendengarnya! Apakah aku orang pertama yang mendengar lagu ini?” Tanyaku bersemangat.
‘lagu ini aku ciptakan untuk kamu, Ra-ya’ Ujar Minhyuk dalam hati.
“ Ne, kamu orang pertama. Aaah kenapa aku jadi deg-degan begini ya? hehehe judulnya Star. Kalo jelek mian yaaaa Ra-ya, aku belum professional soalnya.” Aku mengangguk, aku benar benar sudah tak sabar mendengarnya.
Ttollineun soriga deullini, Oh Star.
Tteugoeun simjangeul neukkini, You’re my Star.
Aju oren mon yetnalbuteo,
Na kkumkkwowatdeon sarangi noin-gol ara
Onjena hamkke haejwo
Aju oren siganeul lodo
Neul gatteun jarieso bitnajugil, naemam noegeman bilyo..julge…
Tto nodo namaneul barabwa julle, uri…
Soroye byori dwe……jugil
(Kang Min Hyuk – Star)
“ Waaaah, kamu keren banget Hyuuuuuukkkkk, aku ngefans sama kamuuu.” Pujiku sambil bertepuk tangan.
“ Yak, tak usah berlebihan seperti itu Ra-ya. Tapi, gomawoooo.” Sambut Minhyuk mencubit pipiku pelan.
“ Minhyuk-ah.” Panggilku. “Em…”
“ Kalo suatu saat kamu terkenal, aku yakin banyak yeoja yang mengagumimu. Bahkan mungkin sekarang pun sudah banyak yeoja yang mengagumimu. Pada saat itu, aku pasti sangat beruntung karena pernah menjadi salah satu bagian terpenting darimu, menjadi seorang sahabatmu, aku yakin banyak yeoja yang iri padaku hehehehe.” Ujarku.
“ Em…kalo nanti aku terkenal ani maksudku sampai kapanpun, mau aku terkenal atau tidak, aku gak akan pernah ngelupain kamu, Ra-ya.” Ucap Minhyuk membuat mataku memanas. Seakan akan ada air mata yang mendesak ingin keluar, hanya sekali lagi ku tahan untuk tidak ku keluarkan.
Aku merebahkan kepalaku ke pundak namja yang memiliki tinggi 184 cm ini hehehe ironis memang, ia memiliki tubuh setinggi 184 cm sedangkan aku hanya 154 cm-__- kalian bisa membayangkan kan kalau kami berjalan bersama akan seperti apa jadinya?!
Aku merasakan detakan jantung Minhyuk yang rupanya sama sepertiku, kencang, tak tentu arah.
“ Ra-ya.” Panggilnya pelan, aku menoleh. Ia menghela nafasnya panjang dan berpindah posisi menghadapku.
“ Ne?” Jawabku.
“ Ra-ya….na neun…na neun…” Ucap Minhyuk putus-putus. Aku semakin tak mengerti.
“ Mwo?” Tanyaku.
“ Na neun…mian Ra-ya….na neun saranghaeyo.” Ujar Minhyuk dan mulai kusadari muka kami berdua sama merahnya. Aku terpaku, tercekat, terharu.
“ Neo….neo…will you be my girlfriend, Hae Ra? Naneun..jeongmal saranghaeyo…” Sambungnya lagi, bisa kurasakan kegugupan kami berdua.
Aku masih terdiam, mulutku seakan susah untuk membuka, padahal hatiku sudah berteriak ‘Neeeee MINHYUK, I WILL…NADO SARANGHAEYO’
“ Minhyuk…” Panggilku perlahan. “ Ne? kalau kau tak bisa gapapa, Ra-ya. tapi tolong, jangan sampai kejadian ini membuat kita tak bersahabat lagi…” Ujar Minhyuk dan menutupi mukanya dengan jaketnya.
“ Ani…ani…bukan itu maksudku.” Jawabku.
“…I will, Minhyuk-ah. Nado saranghaeyo.” Lanjutku. YEAY!! AKHIRNYA AKU BISA MENGELUARKAN KATA-KATA ITU!!
“ Jeongmal? Aku gak percaya….omo…omo…” Ujar Minhyuk. Aku tersenyum dan berkata, “ Na..jeongmal saranghaeyo, Kang Min Hyuk.”
Minhyuk memelukku. Bisa kurasakan detak jantung kami yang sudah tak tentu bunyinya. Aku tak percaya bisa seperti ini. Jatuh cinta pada sahabat sendiri, dan beruntungnya dia juga mencintaiku.
(Minhyuk’s POV) : Aku bersyukur pada Tuhan karena ternyata Hae Ra mencintaiku juga. Entahlah awalnya kukira ini mimpi bahwa Hae Ra bisa menerimaku dan melupakan Jong in yang benar-benar ia cintai. Aku benar-benar bersyukur. Hae Ra… You’re my star, chagi.
———————————————THE*END———————————————————-